Kegelisahan Orangtua Tentang Wacana Sekolah Kembali Dibuka

Surat terbuka yang belakangan jadi perhatian para orangtua telah mendapat respons dari Mendikbud

23 Mei 2020

Kegelisahan Orangtua Tentang Wacana Sekolah Kembali Dibuka
Freepik

Wacana pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk usaha pemerintah dalam mengurangi penyebaran Covid-19 juga berdampak pada dibuka kembalinya beberapa pusat perbelanjaan serta sekolah.

Fasilitas umum yang banyak melibatkan anak-anak.

Wacana dibuka kembalinya sekolah untuk meminta anak-anak masuk pada bulan Juli 2020, ternyata mendapatkan respon dari Dr. Indra Kertati,M.Si selaku Kepala Pusat Studi Gender dan Anak Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, mengirimkan surat terbuka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, serta untuk para Gubernur, Bupati atau Walikota.

Dalam surat terbuka, ia menyampaikan rasa kegelisahan orangtua dan juga tenaga medis berdasarkan pengalaman negara lain yang menunjukkan upaya tersebut mengakibatkan guru dan murid menjadi korban.

Serta tidak ada yang dapat menjamin keselamatan anak-anak, guru, dan penjemput.

Dalam hal tersebut, Dr. Indra juga menyampaikan beberapa usulan.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum usulan yang disampaikan serta tanggapan dari Mendikbud berdasarkan press release, di bawah ini:

1. Mengusulkan untuk tetap membiarkan anak belajar di rumah dengan struktur yang lebih jelas

1. Mengusulkan tetap membiarkan anak belajar rumah struktur lebih jelas
Freepik

Usulan pertama yang diberikan adalah tetap membiarkan anak-anak untuk belajar dari rumah. Namun yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki mekanisme belajar di rumah dengan struktur yang jelas.

Ia mengungkapkan banyaknya keluhan dari orangtua, mengenai para guru yang sebagian besar tidak punya program pembelajaran yang jelas. Bahkan sangat sedikit guru yang peduli dengan sistem belajar di rumah.

Beberapa alasan yang disampaikan para guru dalam surat terbuka tersebut seperti, tidak menguasai IT atau sudah akan pensiun, sehingga sistem pembelajaran yang sebisanya, semampunya, atau semaunya.

2. Dr. Indra menganjurkan kepada para guru untuk dapat meniru sistem perkuliahan di Perguruan Tinggi

2. Dr. Indra menganjurkan kepada para guru dapat meniru sistem perkuliahan Perguruan Tinggi
Freepik

Kemudian, Dr. Indra juga menganjurkan kepada para guru dari PAUD hingga jenjang SMA untuk dapat meniru sistem perkuliahan seperti di Perguruan Tinggi yaitu dengan tetap memenuhi jadwal sekolah, dan anak-anak dapat belajar bersama guru sesuai dengan pelajarannya.

Bagi anak-anak yang berada di daerah terpencil, ia menyarankan untuk membuka sistem pembelajaran melalui Radio Komunitas dan juga Televisi Lokal. Serta menyarankan untuk Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk dapat membuka akses agar setiap provider dapat memasang BTS di lokasi-lokasi terpencil yang belum terjangkau.

Editors' Pick

3. Memanfaatkan anggaran untuk mengalokasikan pendanaan dalam menyediakan WiFi gratis

3. Memanfaatkan anggaran mengalokasikan pendanaan dalam menyediakan WiFi gratis
Pixabay/Ivke32

Dalam usulan selanjutnya, Dr. Indra mengusulkan untuk dibuatkannya Peraturan Gubernur bupati/walikota untuk pemanfaatan anggaran desa, kelurahan, kecamatan, serta Dinas Komunikasi dan Informatika di setiap daerah agar mengalokasikan pendanaannya dalam menyediakan WiFi gratis.

WiFi tersebut setidaknya minimal terdapat 10 lokasi di tiap desa atau kelurahan yang nantinya bertujuan untuk membuat anak-anak yang harus belajar dari rumah dengan sistem Video Conference dapat belajar dengan baik.

4. Mengusulkan Kemendikbud dan Kemenpar untuk menyediakan konten hiburan seperti konser dari rumah

4. Mengusulkan Kemendikbud Kemenpar menyediakan konten hiburan seperti konser dari rumah
Freepik

Kemudian, ia juga mengusulkan kepada Kementrian Pendidikan dan Dinas Kebudayaan, serta Kementrian Pariwisata, yang termasuk di dalam nya Dinas Komunikasi dan Informatika di Daerah, Dinas Pendidikan Dinas Kebudayaan di daerah untuk menyediakan konten hiburan, seperti konser dari rumah.

Dr.Indra pun mengatakan banyak artis yang rela untuk melakukan konser amal, termasuk artis-artis dari luar negeri.

5. Meminta untuk mendukung dan membina setiap guru agar dapat menjelaskan bagaimana belajar via online

5. Meminta mendukung membina setiap guru agar dapat menjelaskan bagaimana belajar via online
Pexels/LinkedIn Sales Navigator

Usulan kelima, adalah mendukung kinerja dari para guru dengan aplikasi yang dapat dikerjakan di rumah, ajari guru untuk membuat pembelajaran dari channel youtube, atau dapat membuat presentasi yang menarik.

Ia pun menegaskan, Mendikbud untuk dapat membina setiap guru agar dapat menjelaskan bagaimana menjalankan belajar via online sehingga dapat dilakukan dengan baik.

6. Mendukung siswa di pelosok dan perlunya SOP jika mengharuskan anak-anak kembali masuk sekolah

6. Mendukung siswa pelosok perlu SOP jika mengharuskan anak-anak kembali masuk sekolah
Freepik

Usulannya yang keenam, Dr. Indra meminta untuk mendukung murid yang tinggal di pelosok dengan kebutuhan teknologi yang mudah diakses, bisa dari radio, televisi, dan dari ponselnya.

Usulan yang terakhir adalah, jika memang mengharuskan anak-anak kembali masuk sekolah, ia meminta agar sebaiknya kelas hanya diisi sepertiga murid, dan anak-anak hanya belajar maksimal 4 jam bergantian dengan teman dan guru lainnya. Lalu juga dibuatkannya SOP seperti pakai masker, jaga jarak, cuci tangan sebelum masuk kelas, tidak memperbolehkan siswa jajan di sekolah, jaga kebersihan.

Pada akhir suratnya Dr. Indra meminta untuk saling menguatkan dan saling mendukung setiap guru dan juga para murid yang harus dapa melebur dalam perubahan.

7. Mendikbud menegaskan tidak benar tentang pemberitaan kembali membuka sekolah pada Juli 2020

7. Mendikbud menegaskan tidak benar tentang pemberitaan kembali membuka sekolah Juli 2020
Id.wikipedia.org

Pada Rabu (20/5) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim menegaskan keputusan pembukaan kembali sekolah akan ditetapkan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bukan sepihak oleh Kemendikbud.

Terkait dengan adanya wacana maupun pemberitaan yang menjelaskan Kemendikbud akan kembali membuka sekolah pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli 2020, dinyatakan tidak benar.

"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar," tegas Nadiem.

Usai rapat kerja Mendikbud menambahkan bahwa di banyak negara, awal tahun ajaran baru relatif tetap dengan penyesuaian metode belajar yang disesuaikan dengan kondisi dan status kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah. 

"Kemendikbud menilai saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik. Tetapi metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas," tutur Mendikbud.

Baca juga:

The Latest