7 Tips Mengajari Anak Keterampilan Mengambil Keputusan

Cari tahu juga apa aktivitas yang mendukung keterampilan ini

22 Juni 2021

7 Tips Mengajari Anak Keterampilan Mengambil Keputusan
Freepik

Jika diperoleh pada usia yang tepat, keterampilan membuat keputusan yang baik dapat membantu transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa menjadi lancar dan mudah. Keterampilan ini dapat membantu anak untuk menemukan solusi dari sebuah konflik.

Mengapa ini penting? Karena keputusan-keputusan yang nanti yang ditentukan oleh anak dapat memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Ini juga membantu anak-anak menjadi bertanggung jawab dan mandiri dan membantu anak untuk mengontrol perilaku impulsif.

Lalu bagaimana cara membangun keterampilan ini pada anak? Simak informasi yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini tentang beberapa tips dan aktivitas yang membangun keterampilan pengambilan keputusan pada anak.

1. Pentingnya Keterampilan Pengambilan Keputusan pada Anak

1. Penting Keterampilan Pengambilan Keputusan Anak
Freepik/Mdjaff

Manfaat melibatkan anak dalam pengambilan keputusan sangatlah banyak. Ketika keputusan yang diambil tepat, jumlah kepuasan dan pemenuhan akan datang. Selain itu, pengambilan keputusan yang salah adalah bagian penting dari perjalanan mereka menuju kedewasaan.

Jika anak dilatih dengan proses pengambilan keputusan, maka ia akan memperoleh pengalaman untuk membuat keputusan yang benar, dan mempelajari keputusan yang salah.

Karena bukan keterampilan yang mudah, proses yang diperlukan juga tidak instan. Anak perlu diberi tugas, dan diharapkan anak memberikan kontribusi yang menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab.

Tips Mengajarkan Anak Keterampilan Pengambilan Keputusan

Bukan rahasia umum lagi jika anak belajar dengan mengamati orangtua dan anak-anak sebayanya, mendengarkan diskusi yang melibatkan nilai-nilai, dan diberi kesempatan untuk mengambil keputusan dan mengalami konsekuensinya.

Melibatkan anak-anak dalam pengambilan keputusan adalah ide yang tepat, karena anak dapat membangun kepercayaan dirinya dalam proses pengambilan keputusan keluarga.

Berikut di bawah ini adalah tips sederhana bagaimana mengajarkan anak keterampilan pengambilan keputusan:

1. Biarkan anak membuat kesalahan

1. Biarkan anak membuat kesalahan
Freepik/Rawpixel-com

Sebagai orangtua, Mama tentu selalu ingin melindungi anak. Namun ada kalanya, orangtua juga harus membiarkan anak membuat kesalahan, daripada melindungi anak dari potensi-potensi jebakan di kemudian hari.

Ketika anak-anak belajar dari pelajaran yang sulit, yaitu dari kesalahan mereka sendiri, itu memberikannya wawasan yang baru. Ia dapat belajar dari pengalamannya sendiri dan mengingatnya agar tidak mengulanginya lagi.

2. Mengekspos anak ke “Dunia nyata”.

2. Mengekspos anak ke “Dunia nyata”.
Freepik/Burdun

Realitas yang membantu adalah guru terbaik untuk mengajarkan anak. Berlanjut dari tips sebelumnya, jika Mama ingin membuat anak mengerti bahwa konsekuensi dari tindakan tertentu itu buruk, maka Mama harus memaparkan anak itu pada konsekuensi yang keras.

Seperti dengan menunjukkan contoh langsung, daripada memukul atau menghukum anak. Misalnya, anak mama malas mengerjakan tugas rumah yang diberikan gurunya, jelaskan padanya apa dampak yang anak mungkin terima ketika ia tidak mau mengerjakan tugas.

Yaitu anak tidak mengerti materi yang diberikan, nilai menjadi kurang, berpengaruh pada peringkat di sekolah, dan seterusnya. Dibanding memukul atau menghukum anak, menjelaskan hal tersebut dapat membuka wawasan anak bahwa tugas rumah itu penting. Sedangkan hukuman hanya akan menurunkan motivasi anak.

3. Kenali minat anak

3. Kenali minat anak
Freepik/Century_love

Tentu peran orangtua harus memotivasi anak dan membantunya mengetahui minatnya.

Dengan memberikan contoh seperti orang-orang sukses dibidang yang anak minati, ia akan memahami bahwa kerja keras dan dedikasi adalah kunci sukses, dan sifat-sifat seperti itu sangat cocok untuk pengambilan keputusannya di masa depan.

Keputusannya untuk mengikuti langkah orang-orang yang sukses itu sendiri merupakan keputusan yang tepat.

4. Ajari anak untuk mengenal diri sendiri

4. Ajari anak mengenal diri sendiri
Freepik/Tirachardz

Anak perlu diajari untuk membedakan kekuatan dan kelemahannya sendiri, sehingga ia cenderung untuk mengambil keputusan yang baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Anak harus diberi banyak kesempatan, tetapi anak juga harus diberi tahu bahwa ia tidak akan unggul dalam semua bidang.

Belajar menerima kekalahan dan kemunduran, serta keputusan yang harus diambil setelahnya sangat penting bagi anak-anak untuk menumbuhkan sikap sportivitas dan pantang menyerah.

Editors' Pick

5. Bicaralah dengan anak

5. Bicaralah anak
Freepik/Wavebreakmedia-micro

Meskipun agak sulit untuk dicapai, komunikasi terbuka sangat penting untuk mengasuh anak. Jika Mama ingin terikat dengan anak dan melakukan diskusi nyata, baik Mama dan anak pasti akan mendapatkan wawasan yang sangat berharga dari satu sama lain.

Ini akan memungkinkan Mama untuk mengantisipasi keputusan anak anak dan memperingatkannya dengan tepat.

6. Berikan apresiasi

6. Berikan apresiasi
Freepik/Yanalya

Orangtua, sebagai suatu peraturan, tidak boleh hanya fokus pada apa yang perlu dikerjakan anak. Penting untuk memuji anak ketika ia mampu mengambil keputusan yang tepat dan juga pada saat ia berusaha mencari keputusan dengan mempertimbangkan beberapa hal.

Cara ini dapat membantu memperkuat keinginan anak untuk unggul, dan terus belajar untuk mengambil keputusan yang akan memberikan hasil yang lebih baik.

7. Jadilah panutan

7. Jadilah panutan
Freepik/User10752789

Pelajaran terbaik dalam hidup perlu ditangkap, bukan diajarkan. Jika orangtua mampu untuk merendahkan diri dengan menceritakan pengalamannya sendiri, tentu anak akan merasa lebih dekat dengan orangtuanya.

Selain itu, anak bisa menghindari melakukan kesalahan yang orangtuanya pernah alami dan diajarkan pada anak.

Anak seperti punya bekal sebelum ia menghadapi kisah dan permasalahannya sendiri di masa mendatang.

Kegiatan untuk Mendorong Pengambilan Keputusan pada Anak

Setiap hari, anak-anak perlu dilatih dengan membuat keputusan yang tidak berdampak besar. Keputusannya masih didasarkan pada preferensi pribadi, di mana tidak perlu terlalu berpengaruh besar pada keselamatan dan gaya hidupnya.

Kegiatan yang menyenangkan dapat mengubah proses pembelajaran menjadi hiburan yang menyenangkan. Beberapa kegiatan di bawah ini dapat menjadi aktivitas pembelajaran pengambilan keputusan yang menarik untuk anak-anak:

1. Membaca buku

1. Membaca buku
Freepik/Tirachardz

Membaca buku adalah hobi favorit anak-anak, karena mereka mampu mengidentifikasi setiap karakter dan situasi saat mengembangkan rasa minat pada mendongeng dan membaca buku. Meminta anak untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari karakter dapat mengungkapkan pemikiran anak yang lebih dalam.

Menjelajahi berbagai konsekuensi dari beberapa keputusan, dapat membantu anak menghubungkan situasi yang ia baca dengan kehidupan nyata. Memberi perubahan pada cerita juga melibatkan pengambilan keputusan.

2. Bermain peran

2. Bermain peran
Pixabay/PublicDomainPictures

Ini adalah latihan kreatif untuk melihat anak yang berfantasi sebagai pahlawan super, orang dewasa, guru, atau juru masak.

Anak yang lebih besar suka melibatkan diri dalam drama yang lebih dramatis seperti tampil dalam sandiwara atau pementasan pertunjukan boneka.

Ini memberikan kesempatan bagi anak untuk menempatkan dirinya pada posisi orang yang berbeda, sehingga dapat mengungkapkan proses berpikir anak dan mendorongnya untuk memperluas pikirannya.

3. Permainan papan

3. Permainan papan
Freepik

Permainan papan menyediakan cara terstruktur bagi anak-anak untuk membuat pilihan dan mengalami konsekuensi dari pilihan mereka.

Selain menghibur, ini mendorong pemikiran kritis dan pengambilan keputusan saat memutuskan bagaimana ia akan menjalani permainan.

Permainan dapat dipilih berdasarkan tema favorit anak, seperti tokoh kartun atau warna sehingga anak bisa bersemangat untuk memainkan permainan.

4. Berdiskusi

4. Berdiskusi
Freepik/Karlyukav

Cara utama untuk melatih berpikir kritis adalah debat dan diskusi. Ketika anak diberi kebebasan untuk tidak setuju satu sama lain, itu mendorong pengambilan keputusan dengan cara tertentu.

Mama dapat meminta anak untuk mengungkapkan pendapatnya pada berita di majalah atau televisi, misalnya tentang bencana, kriminal, dan lain-lain, kemudian bertanya pada anak bagaimana jika ia berada di posisi seperti itu.

Ini dapat menanamkan kebiasaan menganalisis dan mempertimbangkan sesuatu, seperti mengapa dan bagaimana anak tidak menyukai sesuatu, sehingga dapat menghasilkan sebuah keputusan.

5. Permainan luar ruangan

5. Permainan luar ruangan
Freepik/Senivpetro

Permainan di luar ruangan dan taman bermain mendorong anak-anak untuk membuat keputusan cepat sambil terlibat secara sosial. Anak dapat mengembangkan taktik yang meningkatkan peluangnya untuk memenangkan permainan.

Keputusan juga diambil ketika bermain di sebuah permainan dengan aturan dan mengikuti konsekuensi dari melanggar aturan.

Olahraga yang terorganisir dapat membantu anak-anak membuat prediksi, membuat keputusan yang cepat, dan memecahkan masalah kompleks di tengah teman atau tim.

Nah itulah beberapa informasi seputar tips dan aktivitas yang meningkatkan keterampilan anak dalam mengambil keputusan.

Melatih keterampilan pengambilan keputusan juga membuat seorang anak mampu berpikir bijaksana sebelum mengambil keputusan yang bisa berdampak pada diri sendiri dan orang lain.

Baca juga:

The Latest