5 Tips Meningkatkan Kemampuan Anak dalam Komunikasi

Komunikasi tak hanya sekadar mengajarkan anak berbicara lho, Ma!

24 Maret 2021

5 Tips Meningkatkan Kemampuan Anak dalam Komunikasi
Freepik/Pvproduction

Beberapa anak memiliki kemampuan dasar yang berbeda-beda, ada anak dengan kesulitan berbicara, menulis, atau berhitung. Salah satu kemampuan anak yang dasar yang perlu dilatih adalah komunikasi. Komunikasi tak hanya sekadar berbicara saja lho Ma!

Namun komunikasi adalah sebuah kemampuan untuk menyampaikan pesan, mengolahnya, dan menerima pesan dengan tepat. Jika kesulitan komunikasi dibiarkan, maka anak bisa kesulitan dalam belajar, bersosialisasi, dan mencapai cita-citanya.

Sehingga, kesulitan komunikasi tidak dapat diabaikan. Mama perlu menjalankan peran dengan lembut untuk membimbing agar kemampuan komunikasinya meningkat.

Apa saja yang bisa Mama lakukan?

Kali ini Popmama.com telah menyiapkan beberapa tips meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak di bawah ini!

1. Dorong anak untuk memulai dan terlibat dalam percakapan

1. Dorong anak memulai terlibat dalam percakapan
Freepik/Karlyukav

Beberapa anak mungkin sangat pendiam sehingga tidak ingin berbicara sama sekali, hal ini membuat anak sulit mengungkapkan perasaannya dengan tepat saat kesal atau stres. Mama dapat luangkan waktu secara konsisten untuk mendorong keterlibatan anak, dalam aktivitas yang tak menekan.

Mulailah dan dukung pembicaraan selama aktivitas seni, saat bermain game, dan selama aktivitas membaca cerita bersama. Selama berbicara dengan anak, perkenalkan frasa dan kata baru kepadanya. Jadilah seseorang yang dapat anak temui untuk berbagi pemikiran secara terbuka tanpa menghakimi.

Dengan cara ini, Mama memberikan dukungan, peluang, dan dasar untuk membangun keterampilan komunikasi anak yang lebih kuat.

Editors' Pick

2. Mendengarkan curahan hati anak dengan baik dan ajukan pertanyaan

2. Mendengarkan curahan hati anak baik ajukan pertanyaan
Freepik

Tunjukkan kepada anak bahwa Mama peduli dengan apa yang ia rasakan, dengan mendengarkan apa yang anak katakan, mengulangi sebagian dari apa yang dikatakan, dan kemudian mengajukan pertanyaan lanjutan yang relevan.

Misalnya ketika anak ingin mengikuti pentas seni di sekolahnya, “Sepertinya kamu benar-benar fokus pada pentas seni itu. Apa yang paling kamu sukai dari melakukannya? Apakah menurut kamu mungkin ada kegiatan lain yang ingin dicoba? ”

Namun jika anak tidak ingin membicarakannya, beberapa anak lebih suka menuliskan pemikiran sebelum membicarakan suatu situasi. Izinkan anak untuk membuat jurnal tentang perasaannya, dan mintalah anak untuk memberikannya pada Mama jika ia ingin.

3. Beritahu permasalahan ini dengan guru atau pengasuh profesional

3. Beritahu permasalahan ini guru atau pengasuh profesional
Freepik/Tirachardz

Tunjukkan kepada guru atau pengasuh profesional di mana anak mama perlu mengembangkan keterampilan berkomunikasi, dan minta mereka untuk bermitra dengan Mama dalam membantu anak meningkatkan keterampilan komunikasinya.

Seperti mengajak anak ke dalam kelas selama kegiatan kelompok seusianya, dan berikan contoh jenis bahasa dan keterampilan yang diinginkan berbagai anak.

Tak hanya dari guru dan pengasuh profesional, hubungan yang sehat dan komunikasi terbuka antara Mama dan anak merupakan bagian dari fondasi perkembangan bahasa anak. Mama dapat membantu dan mendukung anak di dalam kelas, dalam karyawisata, dan selama kegiatan belajar lainnya.

4. Mengajak anak bermain peran

4. Mengajak anak bermain peran
Freepik

Mama dapat mendiskusikan bersama anak apa yang akan diperankan. Situasi yang mungkin membuat anak gugup, seperti waktu makan siang atau masalah yang mungkin terjadi saat anak sedang menunggu giliran, mungkin bisa menjadi pilihan yang relevan.

Bergantian menjadi orang yang berbeda dalam percakapan, dan jangan lupa untuk memberikan waktu pada anak untuk menanggapi pernyataan yang berbeda serta memikirkan skenarionya.

Dengan cara ini, anak dapat memikirkan tanggapan yang akan membantunya dalam situasi sebelum peristiwa yang membuat stres terjadi. Anak juga akan lebih siap menangani berbagai respons yang mungkin muncul di dunia nyata yang mungkin memicu kecemasannya.

5. Berikan anak beberapa pilihan dan diskusikan bersama

5. Berikan anak beberapa pilihan diskusikan bersama
Freepik/pressfoto

Saat makan bersama keluarga, tanyakan pendapat anak tentang kegiatan apa yang ingin ia lakukan di akhir pekan, serta Mama juga bisa menghubungkan kejadian yang relevan.

Selain itu, Mama juga bisa memberikan pilihan pada anak dalam konteks sehari-hari, seperti makan malam yang disukai, tema pesta ulang tahun, atau memilih pakaian kesukaannya.

Anak dengan usia yang lebih besar mungkin dapat mendiskusikan berita terkini dan peristiwa dunia.

Dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan komunikasi anak, Mama dapat membangun keterampilan komunikasi anak dengan lebih baik.

Dengan melatih anak berkomunikasi, Mama dapat memberikan apa yang ia sangat butuhkan untuk pembelajaran, eksplorasi, dan bersosialisasi hingga masa dewasanya.

Baca juga:

The Latest