Ekosistem sebagai tatanan suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh antara makhluk hidup dan lingkungannya terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis ekosistem itulah yang nantinya saling memengaruhi makhluk hidup karena setiap ekosistem telah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. Dengan begitu, makhluk hidup dan lingkungan harus berinteraksi, saling memengaruhi, menguntungkan, hingga tidak dapat dipisahkan.
Secara umum, ekosistem terdiri dari tiga macam, yaitu ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan. Berikut adalah penjelasannya.
1. Ekosistem darat (Terestrial)
Ekosistem darat atau terestrial adalah suatu tempat berkumpulnya berbagai macam makhluk hidup sebagai satuan ekologi di alam, di mana terjadi keberlangsungan kehidupan, dengan tingkat geografis yang sama dan biasanya dipengaruhi oleh suhu dan curah hujan.
Indonesia merupakan negara yang terletak digaris khatulistiwa, sehingga menjadi salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis yang subur. Selain hutan hujan tropis dan sub tropis, hutan sabana, pegunungan, gurun, padang rumput, taiga hingga tundra juga termasuk ke dalam ekosistem darat yang ada di Indonesia.
Selain flora, fauna yang dimiliki Indonesia pun beragam. Flora dan fauna di ekosistem gurun lebih terbatas karena lingkungannya yang ekstrem, suhu yang panas, dan ketersediaan air yang sedikit. Jenis flora yang ada di gurun biasanya adalah kaktus, sedangkan hewannya adalah unta, reptil, dan beberapa serangga.
2. Ekosistem air (Akuatik)
Selain ekosistem daratan, ekosistem air juga memiliki beragam flora dan fauna. Ekosistem ini sangat didominasi oleh perairan. Meski begitu, sinar matahari yang terpancar masih dapat masuk dan memengaruhi ekosistem air. Ada dua jenis ekosistem air atau akuatik, yakni ekosistem air tawar dan air laut.
Ekosistem air tawar adalah perairan yang konsentrasi garamnya lebih rendah, yakni kurang dari 1 persen. Ekosistem air tawar meliputi danau yang memiliki luasan perairan tawar tertentu, sungai yang memiliki aliran dari hulu ke hilir, dan rawa-rawa yang merupakan genangan air untuk mendukung kehidupan tanaman air.
Berbeda dengan ekosistem air tawar, ekosistem air laut mencakup hampir 70-75 persen dari luas permukaan bumi. Sumber air yang ada di bumi 97 persen berasal dari laur. Sebab itu, ekosistem air laut disebut sebagai ekosistem terbesar di bumi.
Komponen utama yang terdapat dalam ekosistem ini adalah air yang mengandung berbagai mineral dan garam terlarut. Makhluk hidup atau organisme yang menjadi bagian air laut ini, di antaranya hiu, cumi-cumi, ganggang cokelat, echinodermata, karang, dinoflagellata plankton, dan lain-lain.
3. Ekosistem buatan
Ekosistem buatan merupakan suatu ekosistem yang sengaja dibuat atau diciptakan oleh manusia demi memenuhi kebutuhannya. Umumnya, ekosistem ini dibuat untuk mengimbangi atau melengkapi ekosistem alami yang mengalami kerusakan, gangguan, atau ketidakseimbangan.
Selain itu, ekosistem buatan juga dimanfaatkan untuk melestarikan flora dan fauna yang terancam punah. Ekosistem ini biasanya membutuhkan dukungan energi dari luar.
Contoh ekosistem buatan adalah bendungan, hutan tanaman produksi, sawah irigasi, hingga suaka margasatwa, kebun binatang, dan taman safari.