Setelah mengetahui asbabun nuzul (peristiwa yang melatar belakangi), mari kita lihat apa saja sih perilaku terpuji yang harus kita contoh dan perilaku buruk yang harus kita tinggalkan sesuai kandungan yang tertera dalam QS. Al-Hujurat ayat 12.
1. Jauhi prasangka buruk
Di awal surah AL-Hujurat terdapat perintah untuk menjauhi prasangka buruk
يا ايها الذين امنوا اجتنبوا كثيرا من الظن ان بعض الظن اثم
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. (QS. Al Hujurat: 12)
Menurut KBBI, prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.
Berprasangka buruk ini bukan hanya dapat dilakukan manusia terhadap orang lain saja lho. Seseorang juga dapat berprasangka buruk terhadap diri sendiri bahkan terhadap Allah SWT.
Berikut ini beberapa contoh berprasangka buruk:
- Berprasangka buruk kepada orang lain: menuduh orang lain mencuri padahal kita tidak melihat dengan mata kepala kita sendiri bahwa ia benar-benar mencuri.
- Berprasangka buruk kepada diri sendiri: kita merasa bahwa kita akan gagal dalam ujian. Padahal kita sendiri belum mencobanya.
- Berprasangka buruk kepada Allah SWT: Sebagai umat-Nya kita selalu berpikir bahwa Dia tidak menyayangi kita dan tidak memberikan segala kebutuhan kita.
Jadi, sebelum kita mengetahui apa yang terjadi, yuk berpikir positif!
2. Jangan memata-matai orang lain
Dalam QS. AL-Hujurat ayat 12, Allah SWT melarang setiap manusia mencari-cari dan memata-matai orang lain.
....ولا تجسسوا
Artinya: ..Dan janganlah mencari-cari keburukan orang..
Dalam Tafsir Fi Zilalil Quran, tajassus merupakan kegiatan yang mengiring dugaan dan kadang-kadang sebagai kegiatan awal untuk menyingkap aib dan keburukan seseorang.
Contohnya, seorang bernama Suci mencari-cari keburukan Adi. Sesudah mengetahuinya, Suci membeberkan keburukan tersebut kepada teman-temannya.
Ini merupakan perilaku tidak terpuji yang harus dihindari.
3. Jangan suka membicarakan seseorang (ghibah)
Kedua perilaku di atas berujung pada ghibah atau membicarakan keburukan orang lain saat orang tersebut tidak ada.
Perilaku tersebut harus dihindari. Sebab, ghibah diibaratkan sebagai memakan bangkai saudaranya sendiri.
Saat zaman Rasulullah, ghibah benar-benar menghasilkan bau busuk yang dapat tercium oleh indera penciuman. Baunya seperti bangkai yang sangat busuk.
Suatu ketika bau itu muncul saat Jabir bin Abdullah dan sejumlah sahabat Rasul berkumpul. Kemudian, Rasulullah bersabda:
اتدرون ما هذه الريح هذه ريح الذين يغتابون المومنين
"Tahukah kalian, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang suka menggunjing orang lain." (HR. Ahmad).
Perbuatan-perbuatan tercela tersebut sudah terkandung dalam Alquran. Artinya, perbuatan tersebut dilarang langsung oleh ALlah SWT Sang Maha Pencipta. Maka, sebagai umatnya marilah kita taati larangan tersebut dengan cara menjauhi perbuatan-perbuatan yang telah disebutkan di atas.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan bisa menghindari segala perbuatan buruk.