Ilustrasi - Freepik/prostooleh
Meskipun banyak gejala infeksi sinus yang sangat mirip dengan flu, Mama mungkin tidak langsung mengenalinya. Hal ini disebabkan karena gejala sinus yang lebih sulit terdeteksi namun berkembang seiring waktu.
Untuk meyakinkan Mama pada gejala yang terjadi pada anak, Mama bisa memeriksa tubuh atau mengajukan pertanyaan untuk segera mengetahui apakah anak mengalami flu atau sinus. Berikut adalah pertanyaan yang bisa Mama periksa atau tanya pada anak:
Apakah anak mengalami demam?
Meskipun mungkin anak mengalami demam ringan saat infeksi sinus, ini kejadian yang cukup jarang terjadi. Sementara itu, flu dapat menyebabkan suhu tubuh anak melonjak.
Dimana rasa sakit yang muncul?
Sakit datang dengan kedua virus tersebut, namun infeksi sinus lebih meninggalkan rasa sakit. Flu menyebar nyeri otot ke seluruh tubuh. Sedangkan, sinus menyebabkan nyeri pada wajah, rahang, tenggorokan, dan sinus.
Batuk bisa muncul dengan kedua penyakit tersebut, tetapi anak yang menderita sinusitis biasanya hanya batuk pada malam hari.
Apakah anak mengalami hidung tersumbat atau hidung berair?
Mama perlu memeriksa bagaimana lendir yang keluar di hidung anak. Lendir kuning atau hijau merupakan gejala dari infeksi sinus. Disertai dengan nyeri dan ketidaknyamanan wajah, hal ini dapat dengan mudah mengetahui apakah itu sinusitis atau bukan.
Sudah berapa lama anak merasa sakit atau kelelahan?
Flu mungkin menyerang anak lebih kuat, tetapi kemungkinan besar tidak akan berlangsung lama. Virus biasanya hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menyebar. Di sisi lain, infeksi sinus bisa berlangsung selama berminggu-minggu, ia juga mengalami kelelahan yang lebih parah.
Apakah anak merasa pusing atau mual?
Pusing dan mual merupakan gejala lain yang dapat ditemukan pada kedua virus tersebut, namun flu seringkali jauh lebih parah.
Segera setelah anak merasa sakit, periksa atau tanyakan padanya pertanyaan berikut untuk membantu menentukan apakah itu flu atau infeksi sinus. Jika Mama masih kesulitan menentukan sendiri penyakitnya, lakukan konsultasi dengan ahli kesehatan.