“Itu kan boneka, masa kamu mau beli mainan perempuan?”
“Yang biru aja warnanya!”
“Ih, kamu itu perempuan, masa mau main bola?”
“Sini pakai bando, ya!”
Sejak Mama kecil bahkan hingga kini, pasti sudah tidak asing mendengar ucapan-ucapan seperti di atas, bukan?
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita dibesarkan di lingkungan yang mengotak-ngotakan anak laki-laki dan perempuan. Misalnya saja blue is for boys and pink is for girls, dan juga terdapat pada hal-hal yang berhubungan dengan karakter tokoh dalam film, buku, baju, dan banyak hal lainnya.
Namun Mama perlu tahu, nih bahwa belakangan ini telah berkembang gender neutral parenting yaitu pola asuh yang mengajarkan kesetaraan gender.
Pola asuh seperti ini diharapkan dapat memberikan anak mama kebebasan untuk memilih apa yang mereka sukai dan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai hal positif tanpa ada batasan gender, kamu laki-laki atau kamu perempuan.
Dari situs Raisingworldchildren, Popmama.com merangkum beberapa cara yang dapat Mama terapkan dalam mengenalkan konsep kesetaraan gender.
