Mama pernah melihat anak mama tampak cemas?
Sebetulnya, hal normal jika anak menunjukkan tanda kecemasan, ketakutan, atau kekhawatiran. Bahkan, berbagai tingkat kecemasan berkembang pada tahapan perkembangan berbeda. Contohnya, bayi dan batita kerap takut saat mendengar suara kencang, ketinggian, bertemu orang asing, atau berpisah dengan orang tua.
Sementara, si prasekolah kerap khawatir jika sendirian dalam situasi gelap. Atau si Kakak yang takut pada hal-hal berbau mistis seperti hantu, situasi sosial tertentu (tampil depan kelas), hingga ancaman.
Satu hal perlu Mama catat adalah khawatir dan takut merupakan bentuk kecemasan yang berbeda. Itulah mengapa, jarang sekali bayi atau batita merasa khawatir akan sesuatu. Kekhawatiran pada suatu hal semakin umum dialami anak usia sekolah sebab anak mulai mampu membayangkan masa depan dan kejadian buruk yang mungkin saja jadi kenyataan.
Lalu, apa penyebab si Anak merasa cemas? Bagaimana Mama bisa membantu mereka mengatasinya? Popmama.com khusus mencari tahu informasi itu untuk Mama.
