Walaupun Nuaiman dikenal sebagai sosok yang humoris, dia juga memiliki perjuangan pribadi yang berat dengan alkohol. Suatu ketika, Nuaiman ketahuan minum oleh para sahabat. Umar ibn Al-Khattab yang melihatnya sangat marah dan berkata, "Wahai Nuaiman, apa yang kau lakukan? Kita sudah tahu bahwa Islam melarang minuman keras!"
Nuaiman yang merasa malu hanya bisa menjawab, "Maafkan aku, Umar. Aku akan berhenti. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya lebih penting daripada ini." Namun, meski berjanji, Nuaiman kembali terjebak dalam kebiasaan lamanya.
Ketika Nabi mendengar tentang insiden ini, beliau memanggil Nuaiman. "Mengapa kau tidak mendengarkan nasihat sahabat-sahabatmu? Mereka semua ingin melihatmu baik-baik saja," tanya Nabi dengan lembut.
Nuaiman menjawab dengan tulus, "Ya Rasulullah, aku mencintaimu dan aku mencintai Allah. Namun, aku juga sangat lemah."
Nabi kemudian berkata, "Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Aku akan membantumu." Nabi meminta para sahabat untuk membantu Nuaiman mengatasi kebiasaannya. Dalam sebuah kesempatan, Nabi mengatakan, "Ingatlah, satu dosa besar tidak mengeluarkan seseorang dari komunitas ini. Kita semua bisa berbuat salah."
Nuaiman bertekad untuk memperbaiki diri dan mengakui kesalahannya. "Aku berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan ini. Aku ingin menjadi sahabat yang baik bagi kalian semua," ujarnya dengan penuh harapan.
Dengan bimbingan dan kasih sayang Nabi serta dukungan sahabat-sahabatnya, Nuaiman berusaha keras untuk berubah. Meskipun tidak mudah, dia berhasil melalui masa-masa sulitnya. Dari sini, kita belajar bahwa dengan kasih sayang dan pengertian, kita semua bisa memperbaiki diri meskipun menghadapi kesulitan.
Kisah-kisah Nuaiman ini menjadi teladan bagi kita semua, menunjukkan bahwa meskipun seseorang memiliki kekurangan, hati yang tulus dan niat baik dapat mengubah segalanya. Semoga dari kisah Nuaiman sahabat Nabi yang lucu ini bisa menjadi suri tauladan untuk kita semua.