Pandemi menjadi situasi yang cukup menyulitkan banyak orang. Beragam tantangan menyertai setiap aspek kehidupan karena kondisi telah berubah. Tak terkecuali dalam dunia anak-anak, mereka turut merasakan dampaknya.
Misalnya, kebijakan sekolah dari rumah yang mungkin masih menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak.
Tidak adanya bimbingan dari guru secara langsung membuat beberapa anak memiliki kendala, seperti kurang memahami materi yang diajarkan dan sulit beradaptasi sehingga cenderung lambat mengikuti pembelajaran.
Belum lagi, diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial. Jadi, anak-anak tidak dapat berinteraksi dengan teman sebaya secara leluasa seperti biasanya. Kondisi ini pun mungkin dapat menimbulkan rasa bosan hingga stres pada anak.
Selain itu, anak-anak juga bisa saja menjadi korban dari tindak kejahatan. Bahkan menurut laporan yang diterima oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), tren kasus pelanggaran terhadap anak justru meningkat saat masa pandemi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan penjelasan singkat terkait kasus pelanggaran hak anak selama pandemi. Berdasarkan pernyataan resmi dari pihak KPAI dalam laporan kinerja tahun 2020.
