Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
123rf.com/paylessimages
123rf.com/paylessimages

Alergi menjadi salah satu hal yang amat ditakuti para Mama, apalagi kalau ini terjadi pada si Kecil. Alergi sendiri adalah reaksi yang umum terjadi pada tubuh saat sistem kekebalan tubuh merespons setiap zat asing yang masuk.

Namun pada anak yang mengidap alergi, respon tersebut terjadi secara berlebihan hingga menimbulkan gejala tertentu. Salah satu alergi yang sering terjadi pada anak adalah alergi susu sapi dan lactose intolerance. Namun ternyata keduanya ini berbeda lho Ma.

Memang apa sih perbedaan, tandanya dan bagaimana menghadapinya? Jangan panik, yuk bekali dengan ilmu yang tepat Ma. 

1. Apa itu lactose intolerance dan alergi susu sapi?

123rf.com/alexshadyk

Dilansir dari situs U.S. Department of Health and Human Services, lactose intolerance atau intoleransi laktosa adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gejala pencernaan seperti kembung, diare, dan gas, setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. 

Laktosa sendiri adalah gula yang secara alami ditemukan dalam susu dan produk susu, seperti keju atau es krim.

Pada intoleransi laktosa, gejala pencernaan disebabkan oleh malabsorbsi laktosa. Malabsorbsi laktosa adalah suatu kondisi di mana usus kecil tidak dapat mencerna, atau memecah, semua laktosa yang dimakan atau minum. 

Sementara alergi susu sapi merupakan tipe alergi susu di mana sistem imun seseorang merespon protein yang terkandung dalam susu sapi, yang mengakibatkan munculnya gejala alergi. 

2. Ciri anak mengalami alergi susu sapi vs intoleransi laktosa

123rf.com/xamnesiacx

Selain yang sudah disebutkan di poin sebelumnya, ada pula perbedaan ciri dari anak yang mengidap alergi susu sapi dengan anak yang mengalami intoleransi laktosa. 

Cari dari alergi susu sapi ini bisa berupa ruam atau gatal-gatal pada kulit, diare, muntah-muntah, sembelit, meningkatnya asam lambung. Tak hanya itu, sistem pernapasan pun bisa diserang oleh alergi ini. Gejalanya antara lain batuk, pilek dan suara napas yang berisik.

Sementara intoleransi laktosa hanya menimbulkan gejala di saluran pencernaan.

3. Ganti susu sapi dengan susu oat bisa jadi solusi

123rf.com/xamnesiacx

Lalu jika anak atau keluarga ada yang mengalami alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, apa solusinya? Apakah tidak konsumsi susu sama sekali? Tentu tidak Ma. Salah satu yang bisa Mama coba lakukan adalah mengganti susu sapi menjadi jenis susu lainnya seperti susu kedelai, susu gandum atau oat hingga susu almond

Diantara beberapa pilihan susu yang telah disebutkan, oat milk atau susu gandum menjadi salah satu yang cukup diminati masyarakat. Tapi memang boleh mengganti susu sapi dengan susu oat

4. Fakta susu oat untuk anak, bolehkah?

Shutterstock/worawit_j

Boleh susu oat untuk anak? Jawabannya boleh, Ma. Dikutip dari situs Dikutip dari laman Health Line, sebanyak 240 ml susu oat tanpa pemanis mengandung, kalori: 120 kkal, protein: 3 gram, lemak: 5 gram, karbohidrat: 16 gram, serta serat makanan: 2 gram.

Selain itu, susu oat ini juga dilengkapi dengan vitamin, kalium, kalsium, zat besi, dan fosfor yang diperlukan oleh tubuh. Jika dibanding susu lain, susu oat lebih kaya akan kalori, karbohidrat, dan serat ketimbang susu almond atau susu kedelai.

Manfaat susu gandum sendiri salah satunya, mengandung beta glucans yang secara alami berasal dari gandum dan baik untuk jantung dan kesehatan. Karena rendah lemak jenuh dan kolesterol, susu oat juga baik untuk kesehatan jantung. 

Susu oat juga menjadi sumber serat yang sangat baik dan penting untuk kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah. Namun, seperti susu kacang, susu oat biasanya lebih rendah proteinnya dan oleh karena itu tidak direkomendasikan sebagai sumber protein utama bagi anak.

Nah jika si Kecil alergi susu sapi atau mengalami intoleransi laktosa, Mama bisa memberikan susu oat sebagai alternatif ya! (WEB) 

Editorial Team