Makna Warna-Warna yang Terdapat pada Burung

Beragam warna yang terdapat pada bulu seekor burung, tidak hanya berguna untuk memperindah tubuh mereka. Tetapi, mereka juga dapat menggunakan warna-warna tersebut untuk berkomunikasi satu sama lain. Peneliti menemukan bahwa burung dapat melihat warna-warna yang tidak dapat dilihat oleh manusia.

Manusia mempunyai tiga reseptor warna yang membuatnya bisa melihat tiga frekuensi warna yaitu merah, hijau, dan biru. Sedangkan burung mempunyai reseptor ke empat dan frekuensinya berbeda-beda sesuai jenis burung tersebut. Contohnya adalah burung madu Australia yang memiliki reseptor warna keempat yang peka pada warna ungu. Sedangkan pada burung beo, reseptor warna atau kerucutnya bisa mendeteksi cahaya lebih jauh ke bagian ultraviolet atau UV dari sebuah spektrum warna.

Beberapa spesies burung, salah satunya bearded vulture memiliki kebiasaan untuk merubah penampilan mereka dengan mengaplikasikan zat-zat tertentu yang biasanya berasal dari lumpur pada bulunya sehingga menghasilkan warna oranye. Para peneliti masih mencoba memahami kebiasaan yang menakjubkan yang disebut sebagai pewarnaan kosmetik ini.

Warna-warna cerah seperti oranye biasanya menunjukkan kesehatan dan kekuatan fisik, terutama pada burung jantan. Dalam psikologi warna, oranye dikaitkan dengan optimisme, kreativitas, keceriaan, energi, dan antusiasme. Warna cerah juga bisa menarik perhatian burung betina dalam proses kawin.

Warna merah pada burung biasanya dihasilkan oleh pigmen. Burung-burung seperti Kakaktua, Rosela, dan Lori memproduksi sendiri pigmen unik yang disebut dengan Psittacofulvin dan akan menghasilkan warna-warna seperi merah, kuning, dan oranye pada tubuh mereka. Tidak ada hewan lain yang dapat memproduksi pigmen tersebut.

Sama seperti warna oranye warna merah juga dapat menunjukan kekuatan dari spesies burung, warna merah yang cerah ini juga dapat menjadi penarik perhatian betina saat sedang musim kawin. Dalam psikologi, merah identik dengan keberanian, kekuatan, gairah, energi, serta kegembiraan untuk melakukan suatu kegiatan. 

Burung yang memiliki warna ungu seperti Jalak Ungu berasal dari kombinasi pigmen merah serta struktur kecil yang merefleksikana cahaya biru pada bulunya. Warna ungu dalam psikologi mengartikan kemewahan, keanggunan, serta kebijaksanaan. Sehingga banyak spesies-spesies burung yang berwarna ungu memiliki aura tersendiri.

Selain merah, oranye, dan kuning. Warna hijau juga dihasilkan oleh sebuah pigmen yang disebut sebagai turacovedin. Warna hijau pada bulu burung, seperti yang terlihat pada merak dan burung beo, sering berkaitan dengan peran untuk menarik pasangan. Warna biru dan hijau juga membantu burung-burung ini menyatu dengan habitat yang dipenuhi vegetasi hijau, yang memberikan mereka perlindungan dari predator.

Hijau merupakan warna alam. Dalam dunia psikologis warna hijau untuk membantu seseorang agar memiliki keseimbangan emosi dan keterbukaan komunikasi karena hijau mampu memberikan efek relaksasi.

Beberapa burung juga dapat memiliki bulu yang berwarna-warni atau disebut dengan Iridescence. Hal tersebut merupakan fenomena warna berkilau yang berubah-ubah sesuai dengan sudut datangnya cahaya. Iridescence terarah hanya terlihat dari satu sudut pandang, dari arah lain bulu tampak hitam.

Warna-warni pada motif yang terdapat pada bulu di ekor burung merak dihasilkan dari interferensi gelombang cahaya yang dipantulkan dari permukaan luar dan dalam lapisan pemantul. 

Itulah informasi mengenai makna warna-warna yang terdapat pada burung. Setiap mahluk hidup memang diciptakan oleh tuhan dengan beragam karena memiliki maksud dan telah disesuaikan dengan hidupnya masing-masing, termasuk burung yang memiliki puluhan ribu jenis spesies. Menarik ya!