Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
Dalam beberapa tafsir dan pendapat para ulama, disebutkan bahwa Malaikat Israfil meniupkan sangkakala sebanyak beberapa kali.
Jumlah pertama yang disebutkan adalah sebanyak dua kali. Sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Abbas, Al-Hasan Al-bashri, Qatadah, Al-Qurthubu, dan Ibnu Hajar Rahimullah, berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nazi'at ayat 6-7 yang berbunyi"
يوم ترجف الراجفة تتبعها الرادفة
Artinya: "(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan ke dua." (QS. An-Nazi'at [79]: 6-7.
Tipuan ini disebut sebagai nafkhotul faza' wa ash-shaqi, di mana tiupan ini menyebabkan terkejutnya seluruh makhluk sehingga menyebabkan kematian. Adapun tujuan ditipkan sebanyak dua kali yaitu mencakup dua kejadian berupa kematian dan kebangkitan.
Tetapi, jarak antara tiupan pertama dan kedua adalah empat puluh tipuan, Ma. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
"(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh." Para sahabat bertanya,"Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari?" Abu Hurairah menjawab,"Aku enggan." Mereka bertanya lagi,"Empat buluh bulan?" Abu Hurairah menjawab,"Aku enggan." Mereka bertanya lagi,"Empat puluh tahun?" Abu Hurairah menjawab,"Aku enggan." (HR. Bukhari no. 4935)
Selain dua kali tiupan, ada pula yang berpendapat tiga kali tipuan. Hal ini berdasarkan hadits yang telah diriwayatkan Abu Hurairah RA. Dalam hadits tersebut diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah. Saya bertanya : "Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?" Jawab Rasulullah : "Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya tanya : "Bagaimana besarnya?" Jawab Rasulullah : "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza' (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."
Jika melihat buku bertajuk 'Ensiklopedia Kiamat' karya Tim Gema Insani (2013: 217), tiupan pertama yaitu tiupan faza' atau tiupan yang mengagetkan. Melalui tiupan tersebut, manusia akan merasa kebingungan, bumi terbelah, gunung berterbangan, dan binatang-binatang berhamburan.
Setelah itu, Allah mengutus Israfil untuk meniup selanjutnya yang mematikan. Tiupan selanjutnya, Allah kembali meminta Israfil meniup sangkakala untuk membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amalan masing-masing.
Dari hadits yang diriwayatkan tersebut, disebutkan pula bahwa bentuk terompet sangkakala seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Sementara ukuran bulatan pada depan terompet disebutkan seluas langit bumi.