Di dalam Alquran, Allah menjelaskan bahwa manusia sejatinya diikuti dan didampingi oleh para malaikat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi,
له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من امر الله ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم واذا اراد الله بقوم سوءا فلا مرد له وما لهم من دونه من وال
"Lahu mu'aqqibatum mim baini yadaihi wa min khalfihi yahfazunahu min amrillah, innallaha la yugayyiru ma biqaumin hatta yugayyiru ma bi`anfusihim, wa iza aradallahu biqaumin su`an fa la maradda lah, wa ma lahum min dunihi miw wal."
Artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia" (QS. Ar-Ra'd: 11).
Secara lebih spesifik, Allah menjelaskan adanya keberadaan Raqib dan Atid yang akan mencatat segala amal perbuatan manusia. Hal ini tertuang dalam Surah Qaf, yakni,
اذ يتلقى المتلقيان عن اليمين وعن الشمال قعيد (17) ما يلفظ من قول الا لديه رقيب عتيد (18)
"Iz yatalaqqal-mutalaqqiyani 'anil-yamini wa 'anisy-syimali qa'id. Ma yalfizu ming qaulin illa ladaihi raqibun 'atid."
Artinya: "(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (QS. Qaf, [26]:17–18).
Firman Allah lainnya adalah Surah Al-Infithar yang berbunyi,
(12) وان عليكم لحافظين (10) كراما كاتبين (11) يعلمون ما تفعلون
"Wa inna 'alaikum lahafizin. Kiramang katibin. Ya'lamuna ma taf'alun."
Artinya: "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al-Infithar: 10-12).
Catatan amal perbuatan manusia tersebut bukan hanya sebagai tulisan semata, Ma. Nantinya di hari akhir, setiap catatan akan dikembalikan kepada para pemilknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bunyinya,
يوم يبعثهم الله جميعا فينبيهم بما عملوا احصاه الله ونسوه والله على كل شيء شهيد
"Yauma yab'asuhumullahu jami'an fa yunabbi`uhum bima 'amilu, ahsahullahu wa nasuh, wallahu 'ala kulli syai`in syahid."
Artinya: "Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu" (QS. Al-Mujadilah, [28]:6).