Waspada! Ini 5 Tanda Anak Mama Mengalami Disleksia

Kesulitan membaca hanyalah salah satu tanda disleksia, lho

22 Oktober 2018

Waspada Ini 5 Tanda Anak Mama Mengalami Disleksia
Pixabay/Falovelykids

Penyiar radio Amy Zein pernah mengaku sedih dan kecewa karena anaknya dinilai bermasalah di sekolah, ketika mulai masuk SD. Putra sulung Amy memang sedikit berbeda dengan anak yang lain. Ia agaknya kesulitan memahami pelajaran sekolah dan karena hal itu, ia menjadi mengganggu teman-temannya.

Ternyata, anak sulung Amy mengalami disleksia. Itu pun diketahui ketika Amy menemui seorang psikolog. Akhirnya, Amy membawa anaknya terapi. Amy bilang, ada baiknya orangtua memahami tanda gangguan disleksia. 

Sebelum terlambat, kenali tanda-tandanya yuk, Ma!

Apa itu Disleksia?

Apa itu Disleksia
Flickr/dotmatchbox

Disleksia adalah kesulitan dalam membaca, menulis, menyalin, dan mencerna kata yang didengar. Kesulitan tersebut akan mengakibatkan seseorang yang mempunyai disleksia mengalami kesulitan dalam memahami inti bacaan.

Meskipun anak yang diduga atau telah memiliki disleksia sudah menunjukkan tanda-tanda sejak usia dini seperti saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak, diagnosa ini biasanya baru didapat saat anak berusia kurang lebih 8 tahun atau setaraf dengan kelas 3 SD.

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh greatschools.org, di level kelas 3 SD ini, anak tidak lagi belajar untuk membaca, melainkan membaca untuk belajar. Anak-anak yang memiliki kesulitan dalam membaca secara lancar, mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran atau memahami isi rangkuman.

Kenali Gejalanya Sejak Dini!

Kenali Gejala Sejak Dini
Pexels/Caio Resende

Australian Dyslexia Association menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki disleksia memiliki gejala seperti berikut:

- Kesulitan membaca satu kata,

- kesulitan saat membaca dan mengeja karena bingung dengan bunyi dari tiap huruf,

- banyak salah dalam mengeja,

- banyak salah dalam membaca, membaca terlalu lama tidak bisa cepat,

- memiliki kesulitan dalam visual persepsi.

Menurut para pakar, kemungkinan disleksia disebabkan oleh faktor keturunan (hereditary) dan struktur anatomi otak.

Australian Dyslexia Association juga menyebutkan bahwa tidak ada obat yang bisa menyembuhkan disleksia.

Untuk memastikan bahwa anak benar-benar memiliki disleksia, anak perlu mendapatkan evaluasi yang menekankan kemampuannya dalam mendeteksi bunyi di tiap huruf dan menggabungkan untuk membentuk kata, kemampuan membaca secara lancar dan memahami apa yang baru saja dibaca, serta kemampuan dalam memberi label warna, gambar, benda, huruf secara cepat dalam bentuk urutan tertentu.

Lakukan Ini, Ma!

Lakukan Ini, Ma
Pixabay

Salah satu evaluasi yang dapat dilakukan orangtua kepada anaknya apakah ia mengalami disleksia atau tidak adalah dengan melakukan tes yang meliputi; Sound Blending subtest of the Woodcock–Johnson III (WJ III), Word Reading and Pseudoword Decoding subtests of the Wechsler Individual Achievement Test–Third Edition (WIAT-III), dan Reading Fluency subtest of WJ III and TOWRE-2 (for accuracy).

Anak dengan disleksia membutuhkan sedikit penanganan khusus tetapi ia akan baik-baik saja. Jika si Anak sudah sekolah, Mama membutuhkan kerja sama dengan guru sekolah dan terapis  untuk membantu anak dalam proses belajar dan bersosialisasi.

Disleksia sendiri memiliki banyak spektrum, kesulitan membaca adalah salah satu gejalanya. Gejala lain adalah anak akan kesulitan memperhitungkan waktu, memulai pembicaraan, mengingat sesuatu, dan bersosialisasi. Tapi, jangan khawatir Ma, sebab kebanyakan anak dengan disleksia bisa hidup normal dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Mereka pun bisa sukses seperti Tom Cruise atau Orlando Bloom yang disleksia.

Semangat ya, Ma! 

The Latest