Ini Dia 5 Cara Membuat Anak Suka Sains

Membuat anak suka sains gampang-gampang susah. Hmmm, banyak gampangnya, kan?

13 Agustus 2018

Ini Dia 5 Cara Membuat Anak Suka Sains
s3.amazonews.com

Satu hal yang Mama dan Papa harus sadari adalah anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar, namun seiring bertambahnya usia rasa ingin tahu itu luntur. 

Masa, sih? Kok bisa?

Itu memang terjadi, lho. Bagaimana caranya agar rasa ingin tahu itu tetap ada dan membuat Si Anak menyukai sains?

Yuk, kita gali bersama.

Bangun rasa ingin tahu, bukan sok tahu

Bangun rasa ingin tahu, bukan sok tahu
img.purch.com

Rasa ingin tahu itu berbeda dengan sok tahu. 

Rasa ingin tahu adalah bekal yang dimiliki Si Anak sejak kecil, sebab ini adalah naluri manusia untuk mencari tahu untuk bertahan hidup. Rasa ingin tahu ini pula yang membuat manusia dominan di planet Bumi ini. 

Gali rasa ingin tahunya dengan pertanyaan-pertanyaan investigasi, ibaratnya Mama mengajak Si Anak menjadi ilmuwan. Penuhi rasa ingin tahunya dengan membaca, berdiskusi, observasi, dan beropini. 

Hindarkan untuk memberikan jawaban langsung atas pertanyaan Si Anak, tapi ajak dia berdiskusi dan mengumpulkan informasi ilmiah. Contohnya ketika Si Anak bertanya kenapa gajah memiliki belalai, ajak dia untuk mengobservasi tentang belalai gajah dari video ataupun buku untuk mencari fungsi belalai untuk si gajah.

Editors' Pick

Lawan stereotip

Lawan stereotip
Pixabay/skitterphoto

Banyak orang bilang jika sains hanya untuk orang pintar atau bahkan membosankan.

Lawan stereotip itu, sains itu menyenangkan sebab fakta-fakta sains itu ada di sekitar kita dan kita menggunakan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. 

Memasak di dapur adalah pelajaran kimia, mengamati hewan adalah pelajaran biologi, dan membuat bangunan dari mainan balok adalah pelajaran fisika. 

Buat sains menyenangkan dengan kegiatan yang sederhana dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar dengan teknologi

Belajar teknologi
c1.staticflickr

Menggunakan teknologi untuk belajar tidak mungkin kita hindari di zaman milenial ini. Bagaimana tidak, Si Anak pastinya sudah tereskpos dengan teknologi sejak kecil.

Kini saatnya Mama ajak Si Anak bahwa teknologi itu dapat dipakai untuk belajar dan bereksplorasi. 

Banyak aplikasi di gawai kita yang dapat digunakan untuk pendukung belajar dan mengembangkan kemampuan logika Si Anak. Contohnya permainan Minecraft, yang mampu melatih kemampuan spasial anak.  Selain itu, dengan permainan ini Si Anak dapat belajar membuat program dengan tambahan yang disebut mods.

Eksplorasi dan karyawisata

Eksplorasi karyawisata
flickr/DenaliNationalPark

Eksplorasi luar ruangan atau di luar rumah juga penting. Mulai dari jalan-jalan di taman hingga mengunjungi museum adalah bagian penting untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan melatih kemampuan observasi Si Anak. 

Karyawisata juga dapat dilakukan ke tempat kerja yang dinimati Si Anak, misalkan ke rumah sakit, restoran, hingga perkebunan. 

Di Jakarta ada beberapa restoran yang membuka kelas memasak untuk anak. Si Anak dapat belajar memasak sekaligus melatih kemampuan motoriknya, baik halus dan kasar. 

Karyawisata ke rumah sakit untuk mengobservasi kerja dokter yang Mama dan Papa kenal adalah hal yang unik bagi Si Anak.

Cukup gizi dan istirahat

Cukup gizi istirahat
c1.staticflickr.com

Hal terakhir namun tidak kalah pentingnya untuk mendukung Si Anak mengembangkan kemampuan berpikirnya yaitu gizi dan istirahat yang cukup.  Tanpa keduanya Si Anak tidak akan sanggup mencapai potensi terbaiknya. 

Untuk berpikir, Si Anak membutuhkan energi yang besar, ditambah aktivitas fisik Si Anak yang umumnya tinggi. Maka asupan kalori Si Anak yang aktif termasuk tinggi, hingga 2.000 Kalori. 

Mama perlu menyiapkan asupan makanan yang kaya protein, serat, dan karbohidrat.  Tambahan multivitamin juga tidak kalah penting, salah satunya omega-3 yang dapat mendukung kerja otak dalam membentuk sambung-sambungan saraf baru. 

Kurangi makanan cepat saji, sebab kadungan gizi yang tidak seimbang.  Biasakan untuk mengudap buah segar dan minum susu. 

Pastikan Si Anak sarapan untuk memulai harinya. 

Tubuh yang aktif juga membutuhkan istirahat yang cukup, hindari anak untuk sering tidur larut malam.

Popmama.com yakin asupan gizi dan istirahat yang cukup dan dukungan Mama dalam mengejar rasa ingin tahu Si Anak akan dapat membuatnya menikmati sains dan meraih cita-citanya.

Mama pasti bisa!

The Latest