Setiap tahun, pada Jumat setelah perayaan Thanksgiving, ada yang disebut sebagai Black Friday atau Jumat Hitam. Ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kegembiraan menyambut Natal, karena sebagian besar orang menjadikannya sebagai hari untuk berbelanja dalam persiapan Natal.
Seiring waktu, Black Friday menjadi penanda awal musim liburan dan menciptakan antusiasme konsumen untuk berbelanja, membanjiri pusat perbelanjaan dan platform online dengan penawaran dan diskon menggiurkan.
Pada Black Friday, toko-toko dan penjual mengeluarkan penawaran eksklusif, mengundang masyarakat untuk berburu diskon besar-besaran. Meskipun Black Friday bukan hari libur resmi, namun banyak pekerja, terutama di Amerika Serikat yang memilih untuk mengambil cuti, menganggapnya hari libur.
Dengan potongan harga dan penawaran istimewa, Black Friday berkembang menjadi perayaan belanja dan simbol awal musim liburan yang meriah dan penuh semangat.
Namun, bagaimana asal-usul dan perkembangan istilah Black Friday ini, ya? Temukan jawabannya di Popmama.com berikut ini.
