Aksi nyala lilin yang dilakukan banyak pengunjuk rasa di malam hari. - braintreeandwithamtimes.co.uk
Meninggalnya Khin Myo Chit, menambah daftar panjang korban tindakan keras junta militer. Khin bukan menjadi satu-satunya korban anak-anak yang tewas di tangan para aparat keamanan. Kelompok hak asasi Save the Children mengatakan lebih dari 20 anak termasuk dalam puluhan orang yang telah meninggal.
Dalam pernyataan pers, kelompok Save the Children mengatakan mereka merasa "ngeri" dengan kematian anak gadis itu. Sebab peristiwa itu terjadi sehari setelah kematian seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun yang juga ditembak di Mandalay.
"Kematian anak-anak ini sangat memprihatinkan, mengingat mereka dilaporkan dibunuh saat berada di rumah, tempat mereka seharusnya aman dari bahaya. Fakta bahwa begitu banyak anak tewas hampir setiap hari sekarang menunjukkan pengabaian sama sekali terhadap nyawa manusia oleh pasukan keamanan," kata organisasi itu.
Sebagai bentuk protes karena banyaknya anak-anak dan remaja yang menjadi korban masyarakat Myanmar tidak mau tinggal diam. Warga dan pusat bisnis merencanakan "Silence Strike" pada Rabu tanggal 24 Maret 2021 yang lalu.
Aktivitas tersebut meminta bisnis tutup secara nasional. Para aktivis juga meminta kepada masyarakat untuk tinggal di rumah. Tidak keluar dan tidak bekerja selama satu hari, Toko-toko juga ditutup termasuk berbagai bisnis di Myanmar, mulai dari jasa transportasi massal, termasuk ride hailers, hingga apotek ikut tutup massal di hari itu.
Tidakan kekerasan aparat keamanan itu telah memicu kecaman dari pemerintah negara-negara Barat. Ini juga membuat negara-negara di Asia Tenggara menyuarakan kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menanggapi banyaknya korban yang berguguran, banyak pengunjuk rasa Myanmar yang memilih aksi nyala lilin di malam hari. Mereka melakukan ini sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang yang tewas dalam kekerasan di demonstrasi. Para pengunjuk rasa juga kini sengaja mengubah taktik dan berencana untuk lebih banyak mengadakan aksi diam.
Mengingat kondisi Myanmar kini, tidak ada salahnya jika kita turut membantu mendoakan yang terbaik bagi mereka. Semoga tindak kekerasan tidak lagi dilakukan para aparat keamanan khususnya pada anak-anak yang tidak berdosa.