Waspada, Ma! Ketahui Gejala Post-Covid Syndrome pada Anak

Post-Covid Syndrome ini bisa menyerang segala usia termasuk anak-anak, kenali gejalanya yuk!

28 Januari 2022

Waspada, Ma Ketahui Gejala Post-Covid Syndrome Anak
Freepik/Kwanchaichaiudom

Virus Covid-19 tidak hanya menyerang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kondisi yang diderita pun tak hanya menyerang saluran pernapasan, namun Covid-19 juga berpotensi mengakibatkan anak mengalami post-Covid syndrome. 

Berusia muda dan bergejala ringan tidak menjadi jaminan bagi para penyintas Covid-19 untuk terbebas dari gejala post-Covid syndrome pada anak. Lantas bagaimana mengenali gejalanya?

Berikut Popmama.com akan merangkumnya berdasarkan keterangan release dari Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan RS Pondok Indah - Puri Indah, dr. Desilia Atikawati, Sp.P, FAPSR. Yuk simak, Ma. 

1. Apa itu Post-Covid Syndrome?

1. Apa itu Post-Covid Syndrome
Dok. RS Pondok Indah - Puri Indah

Post-Covid syndrome adalah sejumlah masalah kesehatan atau gejala yang baru, kembali muncul, atau terus terjadi selama 4 minggu atau lebih sejak pertama kali terinfeksi virus penyebab Covid-19, menurut Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan RS Pondok Indah - Puri Indah, dr. Desilia Atikawati, Sp.P, FAPSR. 

Walaupun mayoritas penderita Covid-19 akan membaik dalam beberapa minggu setelah sakit, sebagian penderita mengalami post-Covid syndrome yang gejalanya menetap selama beberapa waktu setelah sembuh.

Kondisi ini sangat bervariasi dan memiliki jangka waktu yang berbeda antar penyintas Covid-19. 

Editors' Pick

2. Dapat dialami berbagai usia, termasuk anak-anak

2. Dapat dialami berbagai usia, termasuk anak-anak
Freepik/stockprovider

Penderita Covid-19 usia berapa pun dapat mengalami post-Covid syndrome. Meskipun, post-Covid syndrome pada usia dewasa lebih sering terjadi, dibandingkan grup usia anak atau remaja, tetapi kelompok anak dan remaja tetap berisiko mengalaminya, lho Ma. 

Menurut penjelasan dr. Desilia, penelitian menunjukkan gejala jangka panjang pada anak, baik yang memiliki gejala ringan atau berat (termasuk multisystem inflammatory syndrome (MISM), di antaranya adalah:

  • Kelelahan atau fatigue
  • Pusing
  • Gangguan tidur
  • Gangguan konsentrasi
  • Nyeri otot dan sendi, serta batuk.

Walaupun jarang, beberapa orang terutama anak-anak, dapat mengalami MIS sesaat atau segera setelah mengalami infeksi Covid-19.

Lantas, MIS sendiri itu apa? MIS merupakan kondisi di mana berbagai organ tubuh mengalami inflamasi, termasuk jantung, paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau sistem pencernaan. 

Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya. MIS merupakan kondisi serius dan dapat menyebabkan kematian. Gejala yang perlu diwaspadai sebagai MIS adalah adanya demam disertai minimal satu dari gejala berikut:

  • Nyeri perut,
  • Kemerahan pada mata,
  • Diare,
  • Pusing atau lightheadedness,
  • Ruam kulit, dan
  • Muntah.

3. Gejala Post-Covid Syndrome pada anak

3. Gejala Post-Covid Syndrome anak
Freepik

Post-Covid syndrome tidak hanya terjadi pada penyintas Covid-19 yang bergejala berat saja. Penyintas Covid-19 dengan gejala ringan, bahkan tidak bergejala, juga dapat mengalaminya. 

Gejala-gejala yang sering dilaporkan antara lain:

  • Sesak napas/sulit bernapas lega, 
  • Fatigue/rasa lelah, gejala yang dirasa memburuk setelah aktivitas/post-exertion malaise, 
  • Kesulitan berpikir/berkonsentrasi/brain fog,
  • Batuk,
  • Nyeri dada/perut,
  • Pusing,
  • Rasa berdebar,
  • Nyeri otot/sendi,
  • Rasa kesemutan,
  • Diare,
  • Gangguan tidur,
  • Demam, pusing ketika berdiri/lightheadedness, 
  • Ruam kulit, perubahan suasana hati, perubahan kemampuan indra penciuman/perasa, perubahan siklus menstruasi, dan rambut rontok.

Penelitian Lancet yang dipimpin oleh ilmuwan dari University College London (UCL), merupakan penelitian peer-reviewed terbesar tentang post-Covid syndrome yang melibatkan 3.765 partisipan dari 56 negara. 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 91 persen partisipan membutuhkan waktu lebih dari 35 minggu untuk pulih sepenuhnya. Selama sakit, partisipan mengalami rata-rata 55,9 gejala yang melibatkan 9,1 sistem organ. Gejala yang paling sering ditemukan setelah bulan keenam adalah kelelahan, post-exertion malaise, dan gangguan kognitif. 

Sebanyak 85,9 partisipan mengalami kekambuhan gejala yang terutama dicetuskan oleh olahraga, aktivitas fisik atau mental, serta stres. Sedangkan sebanyak 1.700 partisipan membutuhkan pengurangan waktu kerja. Gangguan kognitif atau ingatan ditemukan di seluruh grup usia.

4. Bisa menyebabkan autoimun

4. Bisa menyebabkan autoimun
Freepik/Oigafeo

Sebagian penderita Covid-19 yang bergejala berat mengalami dampak multiorgan atau kondisi autoimun dalam waktu yang lebih panjang dengan gejala yang menetap hingga beberapa bulan setelahnya. 

Dampak multiorgan dapat melibatkan banyak sistem tubuh, seperti jantung, paru, ginjal, kulit, dan fungsi otak. Sedangkan kondisi autoimun terjadi ketika sistem imun mengalami kesalahan dan menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, yang menyebabkan inflamasi (peradangan) atau kerusakan jaringan di berbagai bagian tubuh. 

Cara paling baik untuk mencegah post-Covid syndrome tentu adalah dengan mencegah terjadinya infeksi Covid-19.

Bagi Mama yang sudah mendapatkan vaksinasi 1 dan 2, segera lakukan booster vaksinasi Covid-19 sehingga dapat mengurangi risiko terkena Covid-19 serta melindungi orang sekitar. 

Nah, itulah tadi beberapa penjelasan mengenai Post-Covid Syndrome berdasarkan pernyataan rilis dari Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan RS Pondok Indah - Puri Indah, dr. Desilia Atikawati, Sp.P, FAPSR.

Kondisi gejala post-Covid syndrome pada anak tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan anak-anak pun bisa menderitanya. Maka dari itu, Mama perlu untuk selalu memperhatikan kesehatan si Kecil. Untuk mencegahnya, Mama bisa langsung memberikan vaksinasi pada anak ataupun konsultasikan pada dokter. 

Baca Juga: 

The Latest