Bisa Tertekan, 5 Dampak Orangtua yang Terlalu Sering Memaksa Anak

Jangan sampai terlalu sering memaksa bisa menganggu kesehatan mentalnya, Ma

8 April 2022

Bisa Tertekan, 5 Dampak Orangtua Terlalu Sering Memaksa Anak
Pexels/Monstera

Sejatinya orang dewasa, anak-anak juga memiliki hak atas kehidupannya. Sehingga orangtua perlu lebih memerhatikan setiap keinginannya kepada anak. 

Meski niatnya positif yakni agar anaknya mendapat yang terbaik dalam berbagai hal, namun belum tentu cara yang dilakukan bisa membuat anak merasa bahagia dalam menjalaninya. Bisa jadi hal ini justru membuat anak merasa tertekan karena terlalu sering dipaksa. 

Terlalu sering memaska anak pun bisa menimbulkan dampak bagi perkembangan mereka, Ma. Apa saja? Berikut Popmama.com rangkum dampak terlalu sering memaksa anak. Yuk, sama-sama belajar dari pengalaman.

1. Menjadi sulit mengekspresikan diri

1. Menjadi sulit mengekspresikan diri
Freepik/DCStudio

Sama seperti kita orang dewasa, anak juga memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya. Sehingga peran orangtua sangatlah penting untuk selalu ada dan mendengarkan apa yang mereka inginkan.

Namun, kadang kala orangtua justru yang membuat anak sulit menyuarakan pendapat atau mengekspresikan dirinya. Hal ini terjadi ketika Mama atau Papa terlalu sering memaksa sesuatu yang tidak anak sukai.

Dengan memaksa anak, hal ini yang kemudian membuat mereka menjadi anak yang pasif dan tidak bisa mengekspresikan diri sebagaimana mestinya. Jadi, cobalah untuk selalu mendengarkan keinginan anak dan menghargai setiap keputusan mereka. Tugas kita sebagai orangtua bisa lebih mengarahkan agar anak menjalani keputusan dengan tepat.

Editors' Pick

2. Membuat anak merasa kebingungan

2. Membuat anak merasa kebingungan
Pexels/RODNAE Productions

Seperti penjelasan sebelumnya, biarkan anak menyuarakan pendapat atau keinginannya untuk bisa mengekspresikan diri. Saat orangtua terus andil dalam memaksa setiap keinginan anak, ini bisa jadi berdampak pada mereka yang merasa sulit mengambil keputusan.

Anak yang terus dipaksa orangtua akan membuat dirinya berada diposisi yang sulit untuk memilih dan membuatnya bingung. Bahkan, ini juga bisa membuat anak sulit mencerna situasi sehingga tidak memiliki kesempatan untuk menolak.

3. Sulit mengendalikan diri

3. Sulit mengendalikan diri
Freepik/user15160105

Perlu orangtua pahami bahwa anak tidak selamanya menjadi anak kecil yang selalu berada dalam pengawasan kita. Mereka juga memiliki kehidupan tersendiri yang terus tumbuh seiring bertambahnya waktu.

Saat anak terus menerus berada di bawah kendali orangtua, hal ini bisa membuatnya sulit mengendalikan diri. Mengapa demikian? Karena anak sudah terbiasa berada di bawah arahan orangtua, sehingga mereka sulit melakukan segala sesuatu atas kendalinya sendiri.

4. Tidak terbiasa untuk mempertimbangkan sesuatu

4. Tidak terbiasa mempertimbangkan sesuatu
Freepik

Di usia anak yang kian bertambah, mereka juga sudah bisa menentukan keputusan untuk hidupnya sendiri. Tugas kita sebagai orangtua hanyalah mengarahkan agar keputusan tersebut baik untuk anak jalani.

Namun, anak yang terbiasa dipaksa sesuatunya oleh orangtua, justru bisa membuat mereka tidak terbiasa mempertimbangkan suatu hal. Jika sudah seperti ini, dikhawatirkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit mengambil keputusan hingga dewasa, Ma.

5. Tertekan dan bisa depresi

5. Tertekan bisa depresi
Freepik

Dampak terburuk dari orangtua yang terlalu sering memaksa anak adalah membuat mereka merasa tertekan, hingga memicu depresi. Saat anak merasa tidak memiliki keputusan sendiri, ini bisa memngaruhi pertumbuhan dan perkembangan, Ma.

Jadi, alih-alih memaksa setiap keinginan yang tidak anak sukai, sebaiknya jadilah orangtua yang mau mendengarkan dan mendukung keputusan yang anak pilih. Jangan sampai kesehatan mental anak menjadi terganggu hanya karena terlalu sering memaksa mereka.

Yuk, sama-sama belajar dan ubah kebiasaan buruk seperti itu, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest