Ciri-ciri Anak Dengan EQ Tinggi

Perhatikan, apakah anak mama punya kecerdasan emosi tinggi

29 September 2020

Ciri-ciri Anak EQ Tinggi
Freepik

EQ atau emosional quotient atau sering disebut juga emotional intelligence (EI) atau dalam bahasa Indonesia kecerdasan emosional.

EQ Berbeda dengan IQ (intelligence quotient). Kecerdasan emosional, pada intinya adalah kemampuan seseorang  untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengontrol emosi diri sendiri, orang sekitarnya dan kelompok.

Anak memiliki EQ tinggi akan lebih mampu mengontrol emosi dan perilakunya ketika harus berbeda pendapat dengan orang lain, termasuk orangtuanya.

Lalu apakah si Anak termasuk memiliki EQ tinggi? Yuk, simak ciri-ciri anak dengan EQ tinggi.

1. Dapat mengenali, menyatakan, serta membedakan emosi yang dirasakan

1. Dapat mengenali, menyatakan, serta membedakan emosi dirasakan
Unsplash/Victor Van Welden

Jika diperhatikan, anak yang memiliki EQ tinggi bisa mengenali, menyatakan, serta membedakan emosi yang ia rasakan.

Misalnya ketika ia sedang marah, kesal, sedih, ia memiliki “cara” untuk membedakan emosi-emosi itu tanpa memberontak.

Editors' Pick

2. Dapat mengontrol berbagai emosi dan bereaksi secara tepat disetiap situasi

2. Dapat mengontrol berbagai emosi bereaksi secara tepat disetiap situasi
Freepik/freephoto

Anak dengan EQ tinggi memiliki kemampuan untuk meredam dan mengontrol emosinya.

Misalnya ketika ia marah atau kesal, ia bisa mengontrol emosinya dengan tidak melakukan hal-hal seperti memberontak.

Bisa dikatakan, jika Mama memberikan pengertian yang tepat maka anak pun bisa mengontrol emosinya.

3. Dapat memotivasi diri untuk mencapai tujuan, meski muncul rasa pesimis, malas, dan impulsif

3. Dapat memotivasi diri mencapai tujuan, meski muncul rasa pesimis, malas, impulsif
Pixabay/Free-Photos

Anak dengan EQ tinggi memiliki kemampuan untuk memotivasi dirinya.

Misalnya ketika ia merasa pesimis tidak bisa melakukan suatu hal dan orang tua memotivasi serta memberi dukungan, maka ia pun turut bersemangat dan justru bisa memotivasi dirinya sendiri untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Bisa berempati terhadap sesama dan meresponnya dengan sikap yang tepat, baik melalui ucapan maupun tindakan

4. Bisa berempati terhadap sesama merespon sikap tepat, baik melalui ucapan maupun tindakan
Pexels

Kalimat “jangan bersedih” , “jangan menangis” adalah salah satu kalimat empati yang menunjukan rasa sayang terhadap sesama.

Jika anak sudah bisa mengatakan hal itu dalam suasana yang tepat artinya ia miliki EQ yang tinggi. Pupuk terus rasa itu, agar ia terbiasa.

5. Dapat melakukan interaksi interpersonal, menentukan keputusan, serta bisa bernegosiasi

5. Dapat melakukan interaksi interpersonal, menentukan keputusan, serta bisa bernegosiasi
Pexels

Saat anak sudah menunjukan keinginannya pada suatu hal.

Misalnya jika Mama mencoba menawarkan sesuatu dan anak mulai memilih seperti mulai memilih baju yang ingin dikenakan, memilih warna kesukaan atau menyebutkan makanan yang ia sukai artinya anak sudah memiliki interaksi intrapersonal, mulai bisa menentukan keinginan dan bisa diajak bernegosiasi.

Jika anak belum terlihat memilih EQ yang cukup, Mama tidak perlu sedih. Berikan perhatian pada kondisi kesehatan mentalnya, bisa juga konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak. Memang EQ juga harus dilatih. Jangan lelah untuk menstimulasinya ya. 

The Latest