5 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Diabadikan dalam Mata Uang

Nama Ibu Kartini pasti sudah tak asing lagi di telinga anak, Raden Adjeng Kartini atau yang lebih sering disebut R.A Kartini merupakan tokoh dari Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan.

R.A Kartini merupakan pahlawan perempuan pertama yang muncul di uang kertas Indonesia di tahun 1953. Pada saat itu Bank Indonesia mencetak uang Rp.5 yang bergambar R.A Kartini.

Setelah itu, sosok R.A Kartini kembali muncul pada nominal uang kertas Rp.10.000. Potret R.A Kartini ini muncul pada bagian depan, dan bagian belakang adalah gambar wisudawati. Uang ini kemudian diedarkan pada tahun 1985 sebelum ditarik pada tahun 1995.

Cut Nyak Meutia merupakan satu dari dua pahlawan perempuan asal Aceh yang sempat muncul di uang rupiah. Cut Nyak Meutia ini menjadi pahlawan Indonesia karena melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama dengan sang suami.

Potret Cut Nyam Meutia pertama kali digunakan pada emisi 1992 uang nominal Rp.1.000 dan Rp.5.000, dalam bentuk watermark atau tanda air. Namun, kedua nominal tersebut ditarik pada tahun 2006.

Selain itu, potret Cut Nyak Meutia juga terlihat di nominal yang sama pada tahun tahun 2000, 2001, dan 2006. Dan pada tahun 2006, potret Cut Nyak Meutia baru dimunculkan sebagai gambar depan pada nominal Rp.1.000.

Pahlawan perempuan asal Aceh lainnya yaitu adalah Cut Nyak Dhien. Ia pernah muncul sekali di gambar depan nominal Rp.10.000 yang diluncurkan pada tahun 1998, namun ditarik pada tahun 2008.

Cut Nyak Dhien sendiri merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh, bersama sang suami yaitu Teuku Umar.

Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan perempuan yang berasal dari Maluku. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda dalam perang Pattimura di tahun 1817. Martha juga resmi menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada 20 Mei 1969.

Untuk menghargai jasa Martha Christina Tiahahu, pemerintah Indonesia mengabadikan sosoknya di mata uang nominal Rp.5.000 emisi 1985, namun ditarik dari peredaran pada tahun 1995.

Kemudian juga ada tokoh pahlawan perempuan Indonesia yang berasal dari Bandung, yaitu Dewi Sartika. Dirinya adalah sosok perintis pendidikan bagi kaum wanita dengan membuat sekolah Kautamaan Isteri pada tahun 1900.

Dewi Sartika juga sempat muncul menjadi tanda air atau watermark di uang kertas rupiah dengan nominal Rp.5.000 emisi 1982 yang kemudian ditarik dari peredaran di tahun 1992.

Nah itu dia Ma, informasi tentang sosok pahlawan perempuan Indonesia yang potretnya diabadikan di mata uang Rupiah. Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!