Belakangan ini, dunia parenting terus menggencarkan pentingnya edukasi seksual pada anak-anak. Edukasi seksual bukan berarti mengajarkan pada anak cara berhubungan seksual di usia dini, melainkan meningkatkan pengetahuan seputar perawatan dan fungsi organ seksual, hak terhadap otoritas tubuh masing-masing orang hingga konsekuensi.
Bicara soal edukasi seksual sejak dini, orangtua di Indonesia masih banyak yang enggan membicarakannya dengan anak-anak mereka. Budaya ketimuran yang dijunjung, membuat orangtua canggung menyinggung soal seks secara terbuka dengan anak-anak mereka. Bahkan untuk urusan penyebutan nama kelamin. Alih-alih menyebut 'vagina' dan 'penis', orangtua lebih nyaman menyebutnya dengan memberikan nama lain yang bertujuan untuk menyamarkan agar tidak terdengar vulgar.
Tetapi, tahukah Mama, para penggiat edukasi seksual anak-anak terus mendorong para orangtua agar menggunakan istilah yang benar untuk alat kelamin anak, antara lain adalah: vagina, penis, payudara, pantat, vulva, dan testikel.
Mengapa? Berikut Popmama.com merangkum 5 alasan penting mengapa orangtua harus mengajarkan istilah alat kelamin yang benar pada anak, dilansir dari Huffington Post:
