Setiap anak pastinya memiliki cara berpikir yang berbeda dari kebanyakan orang dewasa. Biasanya, cara berpikir anak didasari oleh sesuatu hal dari apa yang ia dengar dan lihat secara langsung.
Apalagi diketahui bahwa anak merupakan peniru yang handal dalam mencontohkan sesuatu, sehingga orangtua dan orang-orang yang berada di sekitar anak perlu berhati-hati dalam bersikap dan berucap.
Tak sedikit juga pengalaman kurang mengenakan yang diterima oleh anak, hal itu justru bisa membuatnya menjadi pribadi yang lebih tertutup, lho.
Bukan tak mungkin, apabila anak akan lebih mudah menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian buruk yang dialaminya, biasanya hal ini disebabkan oleh beberapa alasan tertentu yang mendasarinya.
Adapun perilaku menyalahkan diri sendiri atau disebut juga self-blame adalah suatu kondisi siksaan emosional yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri.
Apabila tidak segera diatasi, perilaku ini bisa menjadi salah satu hal yang dilakukan secara tidak sadar oleh anak-anak ketika sedang menghadapi berbagai kejadian.
Bahkan, saat anak tidak sepenuhnya terlibat dalam masalah yang muncul. Kebiasaan yang terus-menerus menyalahkan diri sendiri bisa menyebabkan munculnya rasa insecure yang dapat berdampak pada tumbuhnya potensi diri anak.
Adapun kasus yang lebih parah, kebiasaan ini juga bisa berakibat pada masalah kesehatan mental anak.
Berikut Popmama.com telah rangkum informasi penyebab anak mudah menyalahkan dirinya sendiri. Ketahui berbagai penyebabnya agar Mama dan Papa bisa menghindarinya.
Yuk, simak penjelasannya!
