Ouch, Perih Banget! Inilah Penyebab Benjolan dan Kutil di Paha Anak

Dilansir dari livestrong.com, moluskum kontagiosum merupakan infeksi pada lapisan atas kulit. Infeksi ini terjadi akibat virus. Kondisi ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna putih dan berbintil seperti mutiara.

Anak dapat tertular moluskum kontagiosum ketika ia melakukan kontak langsung dengan penderita. Selain itu, yang perlu diwaspadai dan seringkali tidak disadari, penyakit ini bisa menular jika anak menyentuh benda-benda lain seperti mainan atau pakaian yang telah terinfeksi virus.

Munculnya benjolan pada paha anak bisa jadi berupa kutil yang disebabkan oleh human papilloma virus atau disingkat HPV. Jika dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak rentan terjangkit kutil, apalagi jika daya tahan tubuhnya sedang lemah. 

Meski jarang terjadi, kutil yang ditandai dengan adanya benjolan kecil bertekstur kasar yang muncul di atas permukaan kulit. Penyebaran virus HPV bisa terjadi jika anak mengalami tindak pelecehan seksual yang berujung pada hubungan kelamin, baik antar alat kelamin, maupun secara oral atau anal.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kutil juga bisa menular ke bayi melalui ibu yang terinfeksi virus. Kutil tak hanya dapat tumbuh di paha, tetapi juga bisa muncul di area tangan, kaki, hingga seputar area kelamin anak. 

Selain kutil dan moluskum kontagiosum, benjolan yang muncul di paha anak bisa disebabkan karena folikulitis. Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya staph. 

Folikulitis ditandai dengan benjolan merah kecil dengan 'mata' putih berisi nanah. Peradangan ini muncul pada bagian tubuh yang memiliki rambut, seperti janggut, lengan, punggung, kepala, bokong, alat kelamin, kaki, dan paha. 

Selain karena moluskum kontagiosum, kutil, dan folikulitis, benjolan yang muncul pada paha anak bisa jadi hanya berupa ruam kemerahan yang merupakan efek samping dari infeksi ringan, seperti dermatitis kontak. Namun, jika benjolan yang ada semakin membesar, menyebar dan terasa menyakitkan, ada baiknya Mama mengajak anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.