Secara umum, perubahan warna gigi anak dibagi menjadi 2 jenis, Ma. Pertama, perubahan warna gigi intrinsik yang terjadi pada lapisan dalam gigi. Kedua, perubahan warna gigi ekstrinsik yang terjadi pada permukaan gigi.
Berubahnya warna gigi anak mama ternyata dapat disebabkan oleh banyak hal. Berikut di antaranya:
Genetika atau adanya cacat keturunan dalam pembentukan dentin atau enamel mungkin dapat bertanggung jawab atas perubahan warna gigi pada lapisan dalam (intrinsik) anak mama. Jadi, perubahan warna gigi kekuningan, kuning kecokelatan, atau biru kecokelatan bisa saja terjadi secara alami karena pengaruh keturunan itu tadi.
Beberapa antibiotik yang dikonsumsi mungkin dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi anak. Misalnya, antibiotik jenis tetrasiklin yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi permanen jika diminum oleh anak di bawah usia 8 tahun.
Paparan fluorida yang berlebihan melalui pasta gigi atau air minum dengan kandungan fluorida tinggi bisa saja menyebabkan perubahan warna gigi anak. Fluorida tersebut dapat menyebabkan bintik-bintik coklat pada email gigi yang disebut sebagai fluorosis.
Cedera traumatis yang dialami anak, seperti pendarahan atau paparan jaringan gigi mungkin bisa menyebabkan perubahan warna pada gigi. Gigi akan berubah warna menjadi abu-abu tua, kuning, atau merah muda bergantung pada cederanya.
Beberapa makanan dengan warna alami dapat menodai gigi anak sementara. Misalnya, saat anak mengonsumsi cokelat, buah bit, atau kecap.
- kebersihan gigi yang buruk
Tidak menyikat atau membersihkan gigi secara teratur dapat juga dapat menodai gigi dan menyebabkan perubahan warna gigi anak. Jadi, sebaiknya biasakanlah mereka untuk membersihkan gigi secara teratur setiap harinya.
Beberapa kondisi lain bisa saja menyebabkan perubahan warna pada gigi anak. Misalnya, anak-anak penderita asma yang menggunakan inhaler secara teratur atau adanya penambalan gigi yang mungkin dapat menyebabkan gigi berubah warna, Ma.