Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/tirachard
Freepik/tirachard

Sebagai orang tua, tentu Mama ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak, terutama jika ia memiliki kebutuhan khusus. Namun, sering kali muncul kebingungan dalam memilih sekolah yang tepat. Apakah harus masuk Sekolah Luar Biasa (SLB) atau sekolah inklusi?

Keduanya memang ditujukan untuk anak dengan kebutuhan khusus, tetapi ada perbedaan penting yang perlu Mama pahami.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang perbedaan SLB dan sekolah inklusi yang dikutip dari laman Instagram pribadi dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes @citra_amelinda. Simak di bawah ini.

1. Tujuan sekolah

brighthorizons.com

Perbedaan paling utama antara SLB dan sekolah inklusi adalah dari segi tujuan pendidikannya.

SLB Dikhususkan Hanya untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

Itu artinya, semua siswa di SLB adalah ABK dengan berbagai kondisi, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, atau gangguan perkembangan lainnya. Karena sekolah ini secara khusus dibuat untuk ABK, metode pembelajarannya juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Sekolah Inklusi Terbuka untuk Semua Anak

Berbeda dengan SLB, sekolah inklusi adalah sekolah yang terbuka untuk semua anak, baik yang memiliki kebutuhan khusus maupun tidak. Jadi, anak-anak dengan kondisi fisik, intelektual, atau sosial yang beragam bisa belajar bersama dalam satu lingkungan yang sama. Sekolah ini mengusung konsep pendidikan yang lebih inklusif, di mana setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang setara tanpa ada diskriminasi.

2. Guru dan pengelompokan kelas

commons.wikimedia.org

Sistem pengajaran di kedua sekolah ini juga memiliki perbedaan, terutama dalam hal kualifikasi guru dan cara pembagian kelas.

Guru di SLB Umumnya adalah Lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB)

Guru-guru di SLB biasanya sudah memiliki keahlian khusus dalam mengajar anak berkebutuhan khusus. Selain itu, kelas di SLB biasanya terdiri dari anak-anak dengan kebutuhan yang sama. Misalnya, ada kelas khusus untuk anak tunanetra, tunarungu, atau tunagrahita. Dengan begitu, metode pembelajaran bisa lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru di Sekolah Inklusi Umumnya Berasal dari Pendidikan Reguler,

Meskipun begitu, guru-guru di sekolah inklusi telah mendapatkan pelatihan tambahan untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Kelas di sekolah inklusi tidak dikelompokkan berdasarkan jenis kebutuhan anak.

Semua anak, baik yang berkebutuhan khusus maupun yang tidak, belajar dalam kelas yang sama. Tujuannya adalah agar anak-anak dapat berinteraksi dan belajar saling memahami satu sama lain.

3. Kurikulum

Pexels/Max Fischer

Kurikulum yang digunakan di SLB dan sekolah inklusi memiliki perbedaan dalam pendekatan pembelajaran.

SLB Menggunakan Kurikulum Khusus

Karena SLB dikhususkan untuk ABK, maka kurikulum yang digunakan juga dirancang untuk memaksimalkan potensi anak berkebutuhan khusus. Metode pengajaran lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kemampuan anak agar mereka bisa belajar dengan nyaman dan optimal.

Sekolah Inklusi Menggunakan Kurikulum Umum dengan Penyesuaian

Sekolah inklusi menggunakan kurikulum umum seperti sekolah reguler lainnya, tetapi dengan beberapa penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan mengikuti pelajaran, maka guru akan memberikan strategi pembelajaran yang lebih fleksibel agar mereka tetap bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

4. Keduanya bisa menerima ABK

Freepik/pressfoto

Baik SLB maupun sekolah inklusi sebenarnya bisa menjadi pilihan bagi anak berkebutuhan khusus. Namun, hal yang perlu diperhatikan orang tua adalah tingkat kemampuan kognitif anak.

SLB Cocok untuk Anak dengan Kebutuhan Lebih Spesifik

Jika anak memiliki kebutuhan khusus yang cukup kompleks dan membutuhkan perhatian khusus dalam belajar, SLB mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat karena lingkungan belajarnya sudah dirancang khusus untuk ABK.

Sekolah Inklusi Cocok untuk Anak yang Bisa Mengikuti Kurikulum Umum

Namun, jika anak masih bisa mengikuti kurikulum sekolah reguler dengan sedikit penyesuaian, sekolah inklusi bisa menjadi pilihan yang baik karena anak dapat belajar bersama teman-temannya tanpa merasa dibedakan.

Itulah informasi mengenai perbedaan SLB dan Sekolah Inklusi. Memilih antara SLB atau sekolah inklusi tergantung pada kebutuhan dan kondisi anak. Yang terpenting, pastikan anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya agar ia bisa berkembang dengan maksimal!

Editorial Team