Belalang merupakan hewan jenis serangga herbivora (pemakan tanaman) yang masuk ke dalam ordo Orthoptera dan tergolong dari subordo Caefera. Serangga yang memiliki antena lebih pendek dari tubuhnya itu juga memiliki ovipositor yang pendek.
Ovipositer adalah struktur seperti organ berbentuk tabung yang berfungsi sebagai alat untuk meletakkan telur.
Serangga yang satu ini merupakan salah satu hewan yang memiliki lompatan terhebat di dunia. Ia bisa melompat sejauh 20 kali dari ukuran tubuhnya. Hal tersebut setara dengan melompati satu lapangan basket bagi manusia.
Selain itu, belalang juga bisa terbang sangat jauh dan bermigrasi hingga ratusan kilometer dari satu tempat ke tempat lain.
Saat ini terdapat lebih dari 11.000 jenis belalang di Indonesia. Umumnya, belalang memiliki warna cokelat dan hijau dengan bintik-bintik gelap pada tubuhnya.
Belalang memiliki dua sayap. Sayap depan yang berukuran kecil dan kasar, sedangkan sayap belakang dengan ukuran yang lebih besar dan berselaput. Selain itu, belalang dapat hidup sekitar beberapa bulan saja dan reproduksinya berlangsung pada awal musim panas.
Belalang menjadi salah satu hewan yang mengalami daur hidup metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola.
Apa itu metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola?
Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola adalah suatu proses perubahan bentuk hewan dengan hanya melalui tiga tahapan, yaitu telur, nimfa, dan imago (hewan dewasa).
Hewan yang mengalami metamotfosis tidak sempurna memiliki bentuk tubuh yang sama saat kecil hingga dewasa.
Tidak banyak perbedaan struktur tubuh yang dimiliki oleh hewan bermetamorfosis tidak sempurna ini sampai ia dewasa. Dengan kata lain, sejak kecil bentuk tubuh dan strukturnya sama. Hewan tersebut hanya mengalami perkembangan dan bertambah besar saja, seperti halnya belalang.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum bagaimana proses daur hidup belalang, mulai dari telur, hingga menjadi belalang dewasa. Disimak ya, Ma, agar pengetahuan Mama dan si Kecil semakin bertambah.
