Semarak pesta demokrasi yang telah dilakukan pada bulan lalu, tepatnya pada 17 April 2019 kini menjadi kelabu untuk sebagian masyarakat.
Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pemenang Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Selasa (21/5) kemarin, kini beberapa pihak masih menyangka bawa ada kecurangan yang terjadi pada perhitungan suara.
Dengan begitu, beberapa pihak tersebut memilih untuk melakukan demonstrasi untuk menolak hasil perhitungan suara hingga berujung ricuh.
Terhitung hingga hari ini, berita-berita terkait kerusuhan 22 Mei telah tersebar luas, baik di media cetak maupun media online.
Hal tersebut pun pastinya tak luput dari perhatian anak-anak di bawah umur.
Akses media sosial yang sangat cepat memungkinkan mereka untuk tahu lebih banyak mengenai kerusuhan yang terjadi saat ini.
Sebagai orangtua, apa yang harus dilakukan untuk mencegah anak mencontoh atau terprovokasi dengan berita yang ada?
