Setiap anak yang mengalami pubertas dini mungkin akan mengalami periode transisi yang terasa memberatkan bagi mereka. Baik itu dari segi emosional maupun sosial.
Karena faktor hormonal, anak yang mengalami pubertas dini bisa mengalami ledakan emosional dan perubahan suasana hati yang bisa membuat perilaku mereka menjadi lebih agresif.
Tak jarang, perubahan fisik pada anak yang lebih menonjol ketimbang teman-teman seusianya membuat anak tampak berbeda. Inilah yang memicu bullying dari teman-teman sebayanya.
Ketidakmampuan anak mengatasi perubahan yang terjadi pada tubuhnya maupun tekanan dari lingkungan sekitarnya, dapat memicu depresi dan kecemasan pada anak. Tak hanya itu, anak pun rentan memiliki body image yang buruk terhadap dirinya sendiri, yang dapat membuat self-esteem mereka pun menjadi buruk.
Orangtua dengan anak yang mengalami pubertas dini sebaiknya lebih memperhatikan dampak-dampak ini. Keterbukaan anak dan komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak dapat mencegah hal-hal ini berkembang buruk yang dapat mempengaruhi tumbuh-kembang anak, terutama dari segi mental.
Apabila mama merasa anak mengalami kesulitan menghadapi perubahan yang terjadi pada dirinya, jangan ragu diskusikan dengan dokter anak atau terapis untuk menemukan solusi yang terbaik.
Semoga informasi ini bermanfaat.