Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/prostooleh
Freepik/prostooleh

Puisi sebagai karya sastra lama Indonesia sudah mulai diajarkan kepada si Kecil sejak ia memasuki bangku Sekolah Dasar (SD).

Murid-murid SD akan diberikan materi antara lain definisi, jenis-jenis, ciri-ciri, hingga cara membuat puisi yang baik dan benar.

Pengenalan puisi kepada anak-anak tak lain bertujuan agar si Kecil mengetahui karya sastra sehingga puisi-puisi ini tetap lestari hingga generasi selanjutnya.

Walaupun tidak mendalam, setidaknya anak Mama tahu apa itu puisi dan bagaimana bentuknya. Lebih bagus apabila si Kecil mendalami puisi sehingga menjadi penyair hebat.

Terdapat berbagai tema yang bisa Mama dan anak jadikan sebagai inspirasi membuat puisi. Salah satunya adalah puisi-puisi yang mengambil topik besarnya adalah hujan. Berikut rangkuman Popmama.com tentang puisi anak SD bertema hujan. Yuk simak ulasannya bersama.

Puisi Tentang Hujan 2 Bait Bersajak a-a-a-a

Freepik/wirestock

Pelangi

Bila hujan telah reda

Hanya rintik yang tersisa

Dan matahari mulai bercahaya

Maka kulihat sesuatu yang indah di sana


Terpampang pelangi

Bagaikan selendang berwarna-warni

Melengkung anggun di ufuk langit

Rasa kagum merasuk di hati


Kuharap

Kuharap hujan segera datang

Membahasa bumiku yang gersang

Membasahi sawah dan ladang

Agar petani merasa senang


Kemarau panjang belum berhenti

Panas terik cahaya matahari

Kuharap Hujan tak lama lagi

Membasahi bumi ku ini


Hujan Lagi

Musim hujan turun kini

Gemericik air seperti musik alami

Seiring terdengar suara katak bernyanyi

Melengkapi suasana sepi


Bernyanyi duhai sang katak

Bergembiralah bersama

Nyanyikan lagu gembira

Menghibur hati yang lara


Hujan

Hujan mulai turun

Dengan gerimis yang ringan

Lalu perlahan-lahan

Hujan deras datang


Basah lah jalan

Begitu pula dengan kebun

Hujan datang menyapa

Untuk menumbuhkan tanaman


Alam

Lihatlah di keluasan alam

Saat awan turun kan hujan

Airnya mengalir begitu deras

Dari gunung sungai hingga ke pantai


Dengan air bumiku hidup

Menyegarkan pepohonan

Membersihkan udara

Dan menumbuhkan tanaman.

Puisi Tentang Hujan 2 Bait Bersajak Bebas

www.chemwatch.net

Termenung

Apakah aku hanya termenung

Saat memandang hujan turun

Mungkin karena membawa damai

Membuat sawah ladang begitu Permai


Hujan adalah anugerah Tuhan

Kepadanya kita bersyukur

Tanpa air hanya kematian

Dan bumi tak mungkin subur


Kenangan saat Hujan

Akan ku kenang selalu

Saat bermain di bawah hujan

Dengan Hati penuh kegembiraan

Bermain bersama dengan kawan


Akan aku simpan

Kenangan indah di bawah hujan 

Sebuah kenangan yang tak terulang

Namun indahnya tak terbilang


Rintik-Rintik

Hujan turun rintik-rintik

Dari balik jendela aku memandang

Hujan terus menari-nari

Hari belum juga terang


Damai Hati memandangmu

Damai Hati mendengar suaramu

Walau udara terasa dingin

Namun jiwaku terasa hangat


Gerimis

Rintik-rintik air hujan

Suara gemericik air pancuran

Angin sepoi terasa dingin mencekam

Menggigit terasa sampai ke tulang


Air mengalir memenuhi halaman

Dedaunan menarik bak jaipongan

Pepohonan bergoyang bergantian

Menambah asik pemandangan


Hujan oh Hujan

Hujan oh hujan

Betapa aku gembira

Ketika engkau datang

Lalu turun dengan derasnya


Aku senang bermain

Di bawah guyuran air jernih mu

Walaupun dingin aku tak peduli

Yang penting bahagia dalam hati

Puisi Bertema Hujan Terdiri dari 3 Bait dengan Sajak Bebas

www.romper.com

Gerimis

Semenjak pagi

Hujan telah turun

Rintik-rintik tak berkesudahan

Walau hari telah siang


Hujan adalah anugerah

Dari Tuhan Yang Maha kuasa

Turunnya begitu indah

Membuat kita terpesona


Gerimis rintik tak pernah henti

Bumi ini pun dibasahi

Namun lihat lah para petani

Turun ke sawah gembira hati


Deras

Awan hitam bergulung gulung

Bumi pun tampak suram

Suara petir menggelegar

Membuat jantung berguncang


Tiba-tiba

Hujan turun

Begitu derasnya

Membasahi apa yang ada


Halaman rumah penuh air

Jalan-jalan pun tergenang

Banyak kota terendam banjir

Bagaikan kolam untuk berenang


Hujan di Pagi Hari

Kubuka mataku

Fajar Pagi telah menyingsing

Waktu pagi telah tiba

Tetapi kudengar alunan suara


Hujan turun menimpa atap

Suaranya merdu di telinga

Hatiku merasa gembira

Suara hujan mengusir senyap


Perlahan-lahan aku buka jendela

Ingin ku lihat di luar sana

Hujan yang turun renyai

Menghadirkan rasa damai


Puisi Hujan
Oleh: Nurul Cancerbluesky Azizah

Langit tampak mendung

Awan berwarna kelabu

Karena hujan mau turun

Hujan yang deras


Menyirami yang semua

Yang ada di bumi

Dengan rintik - rintik

Menjadi air bergelombang


Hujan yang turun di langit

Adalah anugerah Sang Tuhan

Yang diturunkan

Untuk kehidupan


Hujan di Bulan Juni

Hujan di bulan Juni

Ada rintik yang mengikis rindu

Pada dingin yang bekukan kalbu

Ketika malam menatap senja yang berlalu


Pada gerimis yang lalu aku bercerita

Tentang sepotong hati yang engkau bawa

Saat dingin mulai bertahta

Pada jiwa yang meronta


Hujan di bulan Juni,

Hadirkan pilu di setiap genangan

Pada sepenggal kisah yang jadi kenangan

Dua manusia yang saling bertautan

Puisi Populer Tema Hujan Karya Sapardi Djoko Damono

Instagram.com/damonosapardi/zani6060

Sapardi Djoko Damono merupakan sastrawan hebat Indonesia sekaligus pernah menjabat sebagai Guru Besar di fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI). Sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono berhasil melahirkan karya, seperti buku hingga puisi.

Salah satu puisi Sapardi Djoko Damono yang terkenal adalah "Hujan Bulan Juni" yang diciptakan pada tahun 1989. Kepopuleran puisi ini kemudian bertransformasi menjadi sebuah novel dengan judul yang sama. Sama seperti puisinya, ternyata buku ini juga mendapat sambutan hangat dari para pembaca.

Akhirnya, pada tahun 2017 novel tersebut diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Berikut syair puisi "Hujan Bulan Juni."

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Demikian uraian mengenai puisi bertema hujan untuk anak SD. Asah terus kreativitas dan imajinasi si Kecil melalui hal-hal sederhana. misalnya dengan membuat puisi dengan tema hujan atau topik lainnya yang dekat dengan kehidupan anak Mama.

Editorial Team