Waspada Anak Kehilangan Kesadaran karena Radang Otak!
Yuk Ma kenali peradangan otak pada anak yang sangat berbahaya
12 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan otak adalah aspek krusial dalam perkembangan anak, namun sering kali, berbagai kondisi kesehatan dapat mengancam keseimbangan ini. Salah satu kondisi serius yang bisa mempengaruhi otak anak adalah ensefalitis.
Ensefalitis adalah peradangan pada otak yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau bahkan reaksi autoimun. Meskipun relatif jarang terjadi, ensefalitis dapat menyebabkan dampak yang signifikan pada fungsi kognitif, motorik, dan perkembangan emosional anak.
Ekida Rehan Firmansyah seorang medical doctor dan content creator mengunggah sebuah video yang menjelaskan tentang bahaya dari ensefalitis atau radang otak pada akun TikToknya @ekidarehanf. Ia menjelaskan bahwa ensefatilis pada anak dapat menimbulkan gejala-gejala seperti gangguan pada emosinya.
Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya lebih lanjut.
Editors' Pick
1. Radang otak dapat sebabkan anak tantrum hingga kehilangan kesadaran
Ekida menceritakan bahwa ada seorang anak yang terkena demam tinggi dan mengalami kejang, namun selama perawatan anak tersebut tantrum bahkan sampai mengamuk hingga mencabut selang infusnya. Setelah itu, dokter yang merawatnya merujuk anak tersebut ke Dokter Spesialis Saraf, dan setelah diperiksa dengan mengambil cairan otak yang ada di punggungnya ternyata anak tersebut mengalami tantrum dan seperti kehilangan kesadarannya karena terkena ensefalitis atau peradangan otak.2.
2. Waspada untuk anak di atas 5 tahun yang mengalami kejang akibat demam
Ekida juga mengatakan bahwa anak yang berusia di atas 5 tahun dan mengalami kejang akibat demam, harus waspada karena kemungkinan besar kejang tersebut bukanlah kejang biasa dan bisa jadi memiliki potensi terkena ensifalitis atau meningitis.
Ia mengatakan bahwa anak yang terkena ensefalitis akan memiliki gejala berupa demam selama sekitar 3 hari yang akan disusul dengan kejang, pusing hebat, hingga kehilangan kesadaran.
"Kalau kejang demam biasanya sehari langsung tinggi (demamnya), langsung kejang. Sedangkan ensefalitis itu biasanya demamnya lama baru dia kejang," kata Ekida.
Penurunan kesadaran yang terjadi karena ensefalitis juga dapat menyebabkan anak lemas, hilang fokus, bahkan bisa sampai mengamuk. Ensefalitis biasanya terjadi karena virus dan dapat dicegah dengan antivirus.
Sedangkan meningitis adalah radang selaput otak, gejala yang ditimbulkan adalah anak akan mengalami kaku duduk. Kaku duduk adalah sebuah kondisi dimana jika ia sedang berada dalam posisi tidur, ia tidak dapat menempelkan dagunya ke dada karena lehernya kaku. Meningitis disebabkan oleh bakteri, oleh karena itu meningitis dapat dicegah dengan antibiotik.
Perlu diketahui bahwa ensefalitis dan meningitis dapat dialami secara bersamaan.