Liburan Seru Bersama Animasi Kesukaan Anak di Kids FanFest Indonesia

2. Ide awal acara dapat terealisasikan, pandangan tiap-tiap pemilik hak cipta karakter kartun

Popmama.com/Reka Ardiyana

Perlu diketahui oleh Mama adapun berbagai sudut pandang dari para Intellectual Property Rights atau biasa dikenal sebagai pemilik hak cipta karakter kartun membahas tentang hal-hal yang membuat mereka ikut serta dalam mendukung kegiatan acara ini. 

1. Ricky Manopo dari Little Giantz (Nussa, Rarra, dan TrungTung) 

Pada dasarnya ini salah satu momen yang paling ditunggu kehadirannya, karena para IP Indonesia mengatakan belum pernah adanya kegiatan acara berkumpul bersama seperti ini. 

Begitu ada yang mengakomodir acara ini, ia dapat melihat bahwa ini merupakan kesempatan yang tepat di saat pandemi mulai surut. 

Informasi yang telah disinggung sebelumnya, bahwa memang anak-anak ini butuh suatu tempat di mana mereka nantinya bisa menikmati apa yang mereka lihat, sesuatu yang tadinya ditonton melalui handphone atau layar kaca, tapi mereka bisa melihat secara riil sekarang. 

“Tidak hanya bersosialisasi bersama orangtua saja tapi mereka juga bisa berinteraksi bersama teman-temannya yang hadir disana, tentunya sebagai fans-fans dari karakter tokoh animasi masing-masing IP Owner,” ujar Ricky. 

Di sisi lain, ini waktunya para IP Indonesia bisa berkumpul dan berkolaborasi serta mengambil pelajaran antar karakter IP lainnya sehingga industri animasi lokal bisa kembali berjaya dengan value yang baik bagi anak-anak Indonesia. 

“Saya yakin bahwa teman-teman yang disini juga punya value yang sama untuk membuat akhlak anak-anak di masa depan anak bangsa itu baik, cuman gayanya bisa berbeda-beda namun tujuannya pasti sama,” tambahnya. 

2. Suhendra Wijaya dari MNC Animation (Kiko & Lola)

Sejalan dengan Ricky, Suhendra mengatakan, objektif acara ini cukup menarik, saatnya IP Indonesia yang sudah cukup lama berjuang untuk memperkenalkan animasi Indonesia bersama-sama bersaing dengan produk animasi luar. 

“Saya berharap, acara ini bisa menjadi kick off pertama dan berhasil mengumpulkan industri animasi lokal untuk maju bersama di tahun kedepannya,” ujar Suhendra. 

3. Humam Ahwazi Eastrawan dari Kastari Sentra Media (Diva the series)

Pada program animasi ini berkaitan tentang mengajarkan keberagaman budaya Indonesia, keberagaman toleransi Indonesia, dan bisa memperkenalkan tentang keberagaman Indonesia seperti budaya, agama, dan juga permainan tradisional Indonesia. 

4. Bima dari Garis Sepuluh (Riko the series)

Para IP dari berbagai tokoh-tokoh animasi lainnya ini tentunya memiliki tujuan yang sama ketika mereka dikumpulkan bersama. 

“Kita mungkin terlihat para IP ini seperti bersaing. Justru ketika dipertemukan seperti ini malah saling sharing pengalaman. Betapa memperjuangkan agar tayangan ini tetap ada itu bukan sesuatu yang mudah dan tidak murah,” ujar Bima.

Mereka semua berharap untuk masyarakat luas khususnya bagi keluarga Indonesia bisa mengenal baik dengan tokoh-tokoh karakter animasi lokal buatan anak Bangsa yang bisa menjadi kebanggaan tersendiri kita semua terhadap tayangan konten dalam Negeri. 

Supaya industri animasi Indonesia bisa tetap tumbuh berkembang dan selalu hadir untuk keluarga di Indonesia. Sekarang waktunya tayangan Indonesia harus ada eksistensi di media kita sendiri. 

5. Ekky NF. dari MD Animation (Adit Sopo Jarwo)

Menurut Ekky mengatakan bahwa forum-forum seperti ini memang yang dibutuhkan oleh IP sebagai kreator konten animasi anak-anak Indonesia.

Kebutuhan dari masing-masing IP yang melandasi adanya interaksi dengan sesama kreator untuk saling sharing dan saling memotivasi bahkan diharapkan menjadi guyubnya para IP kreator ataupun IP owner yang memang sangat butuh. 

“Dan memiliki visi dan tujuan yang sama yakni kedepannya ingin punya generasi yang lebih baik dari hari ini dan menjaga budaya pasti semua sama dengan cara yang berbeda;” ujar Ekky.

3. Momen perjuangan para pemilik hak cipta karakter kartun Indonesia

Popmama.com/Reka Ardiyana

Sebenarnya untuk membahas terkait perjuangan dari masing-masing IP pun memiliki beberapa kesamaan yang dirasakan oleh mereka. Dikatakan bahwa memang sangat sulit memperkenalkan produk Indonesia yang bagus.

Namun, ketika melihat tayangan konten bagus, masyarakat Indonesia cenderung berasumsi itu bukanlah produk Indonesia. 

“Itu kenapa salah satunya semua para IP ikut terlibat dalam acara ini, karena memang mereka ingin menunjukkan produk Indonesia ya untuk masyarakat Indonesia. Jadi seharusnya yang bangga internal dulu, sebelum negara lain,” ujar Hendra.

Pertanyaan yang sering terlontar kepada para IP tentang perjuangan menghadapi persaingan di ranah lokal dengan yang ada di Internasional. 

“Kita tuh harus kumpul kayak gini bisa jadi salah satu waktu yang tepat untuk mulai merombak paradigma yang terjadi di masyarakat bahwa yang memang bagus-bagus itu punya lokal Indonesia. Ada loh yang bagus punya lokal tapi karena kami tuh enggak keluar permukaan saja,” penuturan Ricky. 

4. Dukung anak untuk lebih mengenal animasi lokal, tak kalah keren dan bagus

Dok. Kids FanFest Indonesia

Di masa pandemi ini, sebagai orangtua jadi lebih aware juga dengan banyaknya tayangan animasi-animasi lokal yang menarik dan memiliki value tersendiri. Tidak mudah ya, Ma untuk memilih konten-konten yang aman untuk dikonsumsi anak. 

Dengan melalui pendampingan Mama secara langsung, untuk bisa mengatur dan menampilkan tayangan-tayangan animasi sesuai dengan pemilihan umur anak-anak seperti di channel YouTube Kids. 

“Hasil produksi animasi lokal kita itu tuh enggak kalah bersaing dengan apa yang diberikan oleh animasi-animasi luar. Kita lihat dari hasil gambarnya, dari warnanya, dari pergerakannya. Tapi sekarang lihat sendiri, hasilnya keren-keren banget ditambah valuenya yang sangat penting dengan budaya ketimuran kita, normatif kita seperti apa. Banyak value yang memang sangat relate dengan kehidupan anak-anak yang ada di Indonesia,” penuturan dari Fenita Arie. 

5. Harapan setelah mengikuti acara ini dengan membawa nilai baik untuk anak

Dok. Kids FanFest Indonesia

Bagi para pengunjung khususnya para Mama nih, diharapkan setelah mengajak si Kecil ke acara ini bisa mengambil pengalaman dan pengetahuan baru tentunya bernilai positif baik dari anak dan juga orangtua.  

“Bahwa dengan mengundang para animasi-animasi serta IP yang sudah hadir disini, kita memang ingin pengunjung bisa mendapatkan value bukan cuman sekadar mereka fun-fun aja di dalam sana, bukan hanya seru-seruan aja. Tapi apa sih value yang bisa kita dapatin,” ujar Fenita Arie.

Pertama adalah kedekatan orangtua dan anak ini merupakan salah satu masa-masa kebersamaan buat kita semua khususnya untuk main bersama keluarga. 

Dengan menghadirkan dan bisa melihat secara langsung mascot-mascot dari tokoh karakter animasi kesukaan mereka. Bisa melakukan kegiatan foto-foto bareng ataupun mengunjungi boots-boots yang sesuai dengan favorit anak-anak. 

Selanjutnya, juga ada permainan seru lainnya untuk terus memberikan edukasi, bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan juga para orangtua di mana terdapat sesi talkshow parenting yang bisa diambil ilmu barunya agar bisa menjadi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan diadakan Kids FanFest ini bercita-cita bisa menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia pendidikan anak cerdas Indonesia serta mempererat komunikasi keluarga Indonesia melalui ragam kegiatan aktivitas dan kreativitas yang dihadirkan melalui sebuah festival anak. 

Nah, itu dia Ma terkait liburan seru bersama animasi kesukaan anak yang bisa menjadi solusi menghabiskan liburan di penghujung tahun bersama keluarga. Setelah dari acara ini, harapannya bisa mengajak seluruh keluarga supaya bersama-sama membangun karakter anak Indonesia di akhir liburan dengan sesuatu yang positif. 

Baca juga: 

• 9 Serial Animasi Anak Korea yang Tayang di TV Indonesia 
• 8 Animasi Edukasi yang Bisa Anak Tonton di YouTube 
• 10 Serial Animasi untuk Anak, Wajib Ditonton Bersama di Rumah