Pengalaman Anak-Anak Kimbab Family Sekolah di Korea Selatan, Ada Sistem Zonasi!

Tak ada sistem ranking, semua murid di Korea Selatan pasti naik kelas

20 Maret 2023

Pengalaman Anak-Anak Kimbab Family Sekolah Korea Selatan, Ada Sistem Zonasi
Popmama.com/Michael Andrew

Setiap negara tentu memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda. Perbedaan sistem sekolah di Indonesia dan Korea Selatan sempat diungkapkan oleh Kimbab Family melalui kanal YouTube mereka.

Seperti yang kita tahu pelajar jenjang TK hingga SMA di Indonesia diwajibkan mengenakan seragam saat bersekolah. Hal ini justru berbanding terbalik dengan sistem pendidikan di Korea Selatan.

Murid-murid SD Negeri di Korea Selatan setiap harinya mengenakan baju bebas ke sekolah. Biasanya, hanya sekolah swasta yang menerapkan aturan memakai seragam sekolah. Mama Gina dan Appa Jay membagikan pengalaman menyekolahkan ketiga anak mereka di Korea Selatan.

Penasaran seperti apa? Berikut Popmama.com siap membahas pengalaman anak-anak Kimbab Family sekolah di Korea Selatan.

1. TK di Korea Selatan terbagi menjadi tiga tingkatan

1. TK Korea Selatan terbagi menjadi tiga tingkatan
YouTube.com/Kimbab Family

Mama Gina dan Appa Jay memiliki tiga orang anak yang saat ini berada di tingkat sekolah berbeda-beda. Suji kelas 3 SD, Yunji kelas 1 SD, sedangkan si bungsu Jio masih TK tahun ke-2.

Jika di Indonesia sistem sekolahnya membagi TK menjadi dua tingkatan, yaitu TK A dan TK B. Maka, berbeda dengan Korea Selatan yang menerapkan masa TK selama tiga tahun.

Layaknya di Indonesia, TK di Korea Selatan tidak menjadi persyarakat anak untuk masuk SD. Masuk ke TK juga tidak harus dari tingkat satu, bisa mulai dari tingkat dua atau bahkan tingkat tiga.

2. Sekolah Negeri gratis karena ditanggung pemerintah

2. Sekolah Negeri gratis karena ditanggung pemerintah
YouTube.com/Kimbab Family

Appa Jay mengatakan, jenis TK di Korea Selatan yang paling banyak adalah TK Swasta. Sempat kehabiskan kuota untuk masuk negeri, pada akhirnya Mama Gina dan Appa Jay mendaftarkan ketiga anaknya untuk bersekolah di TK Swasta.

Orangtua yang menyekolahkan anak di TK Negeri tidak butuh mengeluarkan banyak uang karena semuanya gratis, kecuali bayaran untuk keperluan transportasi, makan, dan eskul. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan TK Swasta yang semua biayanya harus ditanggung sendiri.

Tak hanya berlaku untuk TK, jenjang SD, SMP, hingga SMA Negeri juga mendapat tunjangan dari pemerintah, sehingga bersifat gratis.

Editors' Pick

3. Sekolah di Korea Selatan dimulai pukul 9 pagi waktu setempat

3. Sekolah Korea Selatan dimulai pukul 9 pagi waktu setempat
Instagram.com/ginasselvina

Mama Gina bercerita, setiap harinya Jio pergi dan pulang sekolah menggunakan bis sekolah. Bis sekolah tersebut akan menjemput Jio tepat di apartemen tempat tinggalnya.

Itu sebabnya, setiap hari Mama Gina hanya bertugas mengantarkan dan menyambut kepulangan Jio cukup di depan apartemen saja. Jio bersekolah mulai dari jam 9 pagi hingga pukul 13.30 waktu setempat.

Namun, jam pulang ini belum termasuk tambahan kelas yang bisa memakan satu jam lebih. Jika sedang ada kelas tambahan, Jio biasanya akan pulang sampai rumah sekitar jam 14.45. Banyak kategori ekskul yang ditawarkan oleh sekolahnya.

Setiap siswa bebas memilih eskul dan tidak ada batas maksimalnya, asalkan tidak bertabrakan dengan jadwal eskul lain. Untuk sekarang, Jio memilih untuk mengikuti eskul olahraga, membuat robot, musik, dan bahasa Inggris.

4. Sama seperti Indonesia, sekolah di Korea Selatan juga menerapkan sistem zonasi

4. Sama seperti Indonesia, sekolah Korea Selatan juga menerapkan sistem zonasi
YouTube.com/Kimbab Family

Memiliki selisih umur dua tahun, Suji dan Yunji disekolahkan di SD yang sama. Tak berbeda jauh dari sistem pendidikan di Indonesia, Suji dan Yunji bisa memperoleh SD Negeri berkat sistem zonasi.

Suji dan Yunji setiap harinya masuk sekolah pukul 9 pagi. Untuk jam pulangnya sendiri, tergantung berapa mata pelajaran per hari. Namun, Mama Gina mengatakan jika biasanya Suji dan Yunji akan sampai di rumah sekitar pukul 1 atau 2 siang.

Di sekolahnya, Suji aktif mengikuti ekskul piano, announcer speech, kids cooking, dan desain. Sedangkan, Yunji memilih untuk ikut ekskul seni, announcer speech, dan tari balet. Sistem eskul di Korea Selatan memiliki kuota tersendiri.

Terkadang, eskul-eskul yang populer hanya menerima maksimal 20 murid saja. Tetapi, murid yang mendaftar bisa mencapai 80 orang. Itu sebabnya, ada sejumlah murid yang tidak mendapat kuota dari ekskul yang diinginkan.

5. Sekolah di Korea Selatan menyediakan makan siang dan camilan untuk para murid

5. Sekolah Korea Selatan menyediakan makan siang camilan para murid
YouTube.com/Kimbab Family

Menariknya, sekolah di Korea Selatan menyediakan makan siang dan snack untuk para muridnya. Makanan yang diberikan di sekolah Negeri juga bersifat gratis, tanpa adanya biaya tambahan.

Makanan yang disajikan sudah melewati perantara ahli gizi. Sehingga, terjamin kesehatan dan kebersihannya. Pada akhir semester, biasanya pihak sekolah akan memberikan kuesioner kepada orangtua, termasuk menanyakan tentang alergi anak terhadap makanan.

“Setiap harinya, Jio ke sekolah cuman bawa tempat makan saja. Nanti makanannya diisi di sekolah. Kalau Suji dan Yunji nggak perlu bawa tempat makan, karena memang dari sekolah sudah diberikan makan siang,” kata Mama Gina.

6. SD Negeri Korea Selatan tidak mewajibkan anak memakai seragam

6. SD Negeri Korea Selatan tidak mewajibkan anak memakai seragam
Youtube.com/Kimbab Family

Seperti yang kita tahu, sistem pendidikan di Indonesia mewajibkan para muridnya dari jenjang TK hingga SMA untuk mengenakan seragam. Berbeda sekali dengan SD Negeri di Korea Selatan yang membebaskan muridnya untuk mengenakan baju apa pun.

Peraturan mengenakan seragam di Korea Selaran bisa ditemui setelah anak memasuki jenjang SMP dan SMA atau bersekolah di Swasta.

7. Tak ada sistem ranking dan semua murid pasti naik kelas

7. Tak ada sistem ranking semua murid pasti naik kelas
Instagram.com/kimbabfamily.official

Sistem pendidikan Korea Selatan turut menerapkan ujian tengah dan akhir semester. Namun, ujian tersebut tidak ada kaitannya untuk kenaikan kelas. Pasalnya, murid yang bersekolah di Korea Selatan sudah dipastikan semuanya akan naik kelas.

Saat masa Appa Jay masih bersekolah, masih ada sistem untuk penentuan ranking di setiap kelas. Namun seiring berjalannya waktu, sistem tersebut dihilangkan. Sebagai gantinya, setiap akhir tahun orangtua akan mendapat review tentang anaknya di sekolah.

Dari review tersebut, orangtua bisa lebih tahu tentang sekiranya pelajaran apa yang mampu dikuasai anak dengan baik serta pertemanan sang anak di sekolah seperti apa. Bagian paling menarik, murid juga berkesempatan mendapat sertifikat, seperti Suji pernah mendapat ‘Best Leadership

Nah, itu di cerita pengalaman anak-anak Kimbab Family sekolah di Korea Selatan. Sungguh banyak perbedaan dengan sistem pendidikan di Indonesia ya, Ma?

Baca juga:

Popmama Star

Kimbab Family
Popmama Star

Kimbab Family

Sebagai orangtua, memperlakukan anak laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan

The Latest