Letusan Gunung Tambora memuntahkan sekitar 60 megaton sulfur dioksida sejauh empat kilometer ke angkasa. Hal ini memaksa abu vulkanik terdorong ke bagian atmosfer sehingga membentuk perisai yang mencegah sinar matahari mencapai Bumi.
Selain itu, gas vulkanik seperti sulfur dioksida juga memiliki efek mendinginkan, berlawanan dengan gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang sifatnya menyimpan hangat.
Sulfur dioksida yang dikeluarkan berubah menjadi aerosol asam sulfat halus yang dalam beberapa minggu menyelimuti sebagian besar bumi.
Lapisan aerosol tersebut kemudian memantulkan kembali radiasi dari matahari ke angkasa. Padahal radiasi tersebut dibutuhkan di bumi untuk memberikan rasa hangat.
Akibat letusan Gunung Tambora pada tahun 1915, dampak pada dunia secara masif mulai dirasa pada tahun berikutnya.
Pada tahun 1816, tercatat sebagai "tahun tanpa musim panas" di Amerika Utara dan Eropa.
Dampak dari lapisan atmosfer yang terhadang oleh abu vulkanik dan menyebabkan sinar matahari tak dapat tembus ke bumi.
Anomali cuaca secara global telah terjadi, temperatur dunia turun sekitar 3 derajat celsius. Bahkan di beberapa kawasan dunia bisa sampai dengan 10 derajat Celcius. Sinar matahari yang terhalang oleh abu vulkanik pun membuat dunia tampak suram di belahan manapun.
Gagal panen terjadi di hampir seluruh bagian dunia, menimbulkan kelaparan besar bagi penduduk di berbagai negara, termasuk Asia, Amerika Serikat dan Eropa.
Ternyata kelaparan hanya menjadi awal bagi dampak pada dunia. Karena tak ada sinar matahari menyebabkan suhu dunia menurun.
Maka timbulah berbagai macam penyakit, termasuk wabah kolera dan tipus.
Karena bencana ini, secara tidak langsung diperkirakan lebih dari 200 ribu orang meninggal karena kelaparan dan terserang wabah penyakit di seluruh dunia.
Tingkat kriminal pun meningkat karena banyak orang kesulitan mendapatkan bahan makanan.
Bencana alam ini pun menjadi inspirasi bagi pengarang Mary Shelley asal Inggris. Keadaan langit Eropa yang suram saat itu membuatnya menciptakan karakter monster dalam Novel Frankenstein.
Karakter Victor Frankenstein dan monsternya tercipta pada tahun 1816 yang dilatar belakangi amukan alam yang luar biasa.
Novel ini juga sudah banyak dijadikan film, jadi kalau Mama sudah menonton salah satu film Frankenstein, kira-kira gambaran cuaca di dunia tampak suram seperti pada film itu.
Erupsi Gunung Tambora juga memengaruhi sebuah tonggak sejarah dalam dunia transportasi. Karena sepeda diciptakan sebagai pengganti kuda pada saat itu.
Seorang penemu Jerman bernama Karl Drais berupaya mencari alternatif transportasi tanpa menggunakan kuda, pada saat itu kereta kuda merupakan transportasi utama.
Gagal panen di Eropa membuat harga gandum naik berkali-kali lipat.
Sementara gandum disana digunakan sebagai pakan kuda, otomatis biaya transportasi menjadi meningkat drastis.
Itulah beberapa fakta dan sejarah erupsi Gunung Tambora 1815 yang menarik untuk diketahui. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan anak ya, Ma.