Studi selanjutnya menunjukkan bahwa 265 anak-anak dalam penelitian itu, pada kenyataannya, memiliki kadar gula darah yang berada dalam kisaran normal untuk anak-anak.
Sementara itu, beberapa penelitian observasi yang menggambarkan peningkatan gula dengan cepat dihentikan oleh komunitas ilmiah karena menunjukkan korelasi tetapi bukan sebab-akibat. Mungkin anak-anak hiperaktif hanya makan lebih banyak permen. Apakah benar permen itu yang membuat mereka hiperaktif?
Teori yang menarik muncul yaitu ketakutan orangtua kepada sugar rush lebih kepada cap sebagai orangtua yang buruk ketika memberikan permen yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif.
Dalam satu studi yang dilakukan oleh Daniel W. Hoover pada tahun 1994, merekam 35 mama yang menyatakan bahwa anak mereka yang berusia lima tahun sensitif terhadap gula. Setengah dari mama diberi tahu bahwa anak-anak mereka telah diberi gula dalam dosis besa dan sisanya diberi tahu bahwa anak-anak mereka tidak diberi gula sama sekali.
Faktanya, semua anak diberi plasebo bebas gula. Para mama yang mengharapkan anak-anak mereka mengalami sugar rush diperkirakan akan menilai anak-anak mereka lebih hiperaktif. Tetapi rekaman video mengungkapkan bahwa para mama ini juga melindungi, mengkritik, terus mengawasi, dan lebih sering berbicara dengan anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa gaya pengasuhan anak mungkin mendorong terjadinya sugar rush.
Meski sugar rush dianggap mitos, konsumsi gula pada anak juga harus dibatasi ya, Ma.