Ma, Begini Lho 5 Cara Mudah Mengajarkan Financial Planning ke Anak

Lebih baik mulai dari sedini mungkin!

12 Februari 2019

Ma, Begini 5 Cara Mudah Mengajarkan Financial Planning ke Anak
rawpixel.com

Memang harus diakui, mengajarkan cara mengatur keuangan ke anak itu gampang-gampang susah. Tapi Ma, membicarakan masalah finansial ke anak itu tidak perlu ditunda sampai dia umur 10 tahun keatas, lho. Menurut Neale Godfrey, penulis buku Money Doesn’t Grow on Trees: A Parent’s Guide to Raising Financially Responsible Children, mulai sejak dini bahkan saat usia anak 5 tahun itu sudah bisa, lho.

Ma, tak mau kan ketika anak besar nanti jadi orang yang boros dan tidak tahu bagaimana caranya mengatur keuangan dengan baik? Menurut Godfrey, ini lima hal yang paling penting diajarkan ke anak mengenai financial planning. Mulailah dari usia dini, dan gunakan contoh dari barang miliknya.

1. Kasih pengertian ke anak, kalau dengan bekerja dia bisa mendapatkan uang

1. Kasih pengertian ke anak, kalau bekerja dia bisa mendapatkan uang
rawpixel.com

Godfrey dalam bukunya mengatakan, penting sedari dini untuk mengajari anak kalau bersantai tidak akan menghasilkan uang, melainkan dengan bekerja mereka bisa membeli apapun yang diinginkan. Waktu terbaik untuk memulai mengajarkan anak mengenai ini adalah ketika dia sudah mulai menuntut Mama untuk membelikan mainan atau barang yang diinginkan.

Pendekatan yang bisa Mama lakukanAjak anak mengobrol mengenai konsep bekerja dengan menggunakan kegiatan di rumah. Misal, ketika anak dalam satu minggu membantu membawakan seluruh piring makanan ke tempat cucian, maka dia bisa mendapatkan 'gaji' dari orangtua. Mama juga bisa berdiskusi jumlah uang mingguan dan waktu untuk memberikannya.

Misal, Mama membuatkan daftar pekerjaan yang anak kerjakan selama satu minggu. Kalau anak mengerjakan semuanya, maka dia bisa mendapatkan 'gaji' total. Tapi kalau ada yang tidak anak kerjakan, maka uang 'gajinya' dipotong.Tidak cuma kegiatan membersihkan rumah lho, Mama juga bisa mencampurkannya dengan tugas sekolah.

Editors' Pick

2. Setelah anak paham dengan konsep bekerja, ajarilah juga konsep budgeting

2. Setelah anak paham konsep bekerja, ajarilah juga konsep budgeting
rawpixel.com

Setelah anak paham dengan konsep bekerja, tugas Mama tidak selesai sampai di situ saja. Justru di sinilah tantangan Mama dimulai, dengan mengajarkan konsep budgeting dan tabungan. Jangan sampai langkah ini lupa Ma, karena Godfrey mengatakan hal ini untuk mengantisipasi cara berpikir anak bahwa semuanya yang didapat bisa dihabiskan.

Pendekatan yang bisa Mama lakukanBagi uang 'gaji' yang Mama berikan ke anak ke dalam empat toples bening. Satu untuk amal (10 persen uang gaji), satu untuk uang sehari-hari (30 persen uang gaji), satu untuk uang jangka lama (30 persen uang gaji), dan yang terakhir untuk tabungan (30 persen uang gaji). Uang sehari-hari adalah uang yang bisa dibawa anak ketika pergi, sedangkan jangka lama adalah uang yang bisa diambil dia ketika sudah waktunya. Toples tabungan tidak boleh diambil isinya hingga satu tahun, supaya anak paham bedanya menabung dan budgeting.

Ketika ke toko, minta anak untuk menunjukkan barang yang dia inginkan ke Mama. Jika murah, anak bisa langsung membelinya dengan uang sehari-hari. Jika mahal, minta anak menunggu hingga uang di toples jangka lama cukup. Ingat Ma, jangan ajarkan anak kecil konsep berutang ya. Dengan begitu anak tidak akan belajar untuk mengumpulkan uang. Selain itu, akan bahaya jika anak lebih mengandalkan utang daripada tabungannya sendiri.

3. Ajarkan anak untuk beramal sejak dini

3. Ajarkan anak beramal sejak dini
rawpixel.com

Beramal itu kegiatan yang baik, lho! Tentu akan ada kelegaan sendiri jika bisa memberikan bantuan ke orang yang membutuhkan. Selain itu Ma, anak juga akan belajar bersyukur atas kehidupan yang dijalaninya.

Pendekatan yang bisa Mama lakukan: Setiap ulang tahun anak, ajak dia untuk berbagi dari toples amal (10 persen uang gaji) yang dimilikinya. Anak bisa memilih untuk membelikan sesuatu untuk dibagikan ke panti asuhan ataupun tunawisma di jalan. Mulailah kebiasaan baik ini sejak dini, karena berbagi itu penting. 

4. Dari toples tabungan, Mama bisa ajarkan anak cara menggunakan tabungan bank

4. Dari toples tabungan, Mama bisa ajarkan anak cara menggunakan tabungan bank
yacenter.org

Menurut Godfrey, anak dianggap mampu dan mengerti aturan financial planning ketika dia tahu kegunaan tabungan bank dan investasi. Ya, itu semua bisa lho Ma dilakukan sejak kecil. Namun jangan Mama sendiri yang jalan, ajak anak juga ke bank agar dia paham.

Pendekatan yang bisa Mama lakukan: Pertama-tama coba Mama cari info dulu mengenai bank yang menyediakan fasilitas tabungan anak atas nama anak itu sendiri. Kalau sudah, bawa toples tabungan yang sudah penuh itu untuk mulai membuka tabungan bank. Ajak si Anak ketika Mama membuka rekening anak, supaya anak bisa belajar alur membuka rekening tabungan. Dengan lihat langsung, anak juga tahu kemana uangnya pergi dan dia tahu kalau uang tersebut berada di tangan yang aman.

Jika anak sudah mulai umur 10 tahun, dengan uang yang dia punya ajar anak untuk mulai investasi. Sekarang sudah banyak investasi kecil-kecilan yang bisa diambil Ma. Kasih pengertian ke anak, kalau dengan investasi yang baik uang bisa bertambah juga.

5. Konsep membayar pajak juga sudah bisa ajarkan sejak dini lho Ma

5. Konsep membayar pajak juga sudah bisa ajarkan sejak dini Ma
alliantcreditunion.org
mengatur keuangan keluarga

Membayar pajak merupakan kewajiban seluruh warga negara Indonesia, dan konsep seperti ini sudah bisa ditanamkan ke anak sejak kecil Ma. Hal ini juga supaya anak paham dan tidak kaget ketika dia dewasa nanti. Karena konsepnya yang cukup rumit, ajarkan ini ketika anak menginjak umur 10-12 tahun.

Pendekatan yang bisa Mama lakukan: Ketika anak umur 10 tahun, jelaskan ke anak konsep pajak dan kenapa dia harus mendapatkan potongan dari uang gaji yang dimilikinya. Misal Mama memotong gaji anak sebanyak 15 persen, masukkan uang 15 persen ini ke dalam tabungan pajak keluarga.

Tentu mama perlu menjelaskan ketika di kehidupan sebenarnya, uang pajak ini digunakan untuk membetulkan fasilitas negara seperti jalan dan sebagainya. Tapi jika di dalam keluarga, orangtua dan anak bisa memilih sendiri akan digunakan untuk apa uang dari tabungan pajak keluarga ini selama satu tahun. Misal, mau dibuat makan enak atau mau dibuat liburan.

Ketika mulai mengajarkan anak financial planning, jangan pernah menganggap anak terlalu kecil untuk memulainya Ma. Neale Godfrey mengatakan semakin dini semakin baik, agar anak bisa punya masa depan keuangan yang baik juga.

Baca juga:

The Latest