4 Tips Kakak-Adik Akur ala Andini Overfield, Tak Menjelekkan Anak

Dari pengalaman Andini dalam membesarkan anak, dia ternyata tidak bercanda bernada menyudutkan dengan si Kakak untuk menjaga hubungan kedua anaknya agar tetap akur satu sama lain.

Di sini, maksud dari bercanda bernada menyudutkan dengan si Kakak seperti "Kamu jealous ya sama adikmu?" atau mengatakan "Aduh kakaknya tuh yang paling jealous deh" di hadapan mama-mama lainnya.

Menurut Andini, hal tersebut memang terdengarnya sangat imut. Namun bagi Andini, nanti si Anak bisa berpikir bahwa dirinya harus merasa jealous dengan adiknya sendiri.

"It's sound cute kalau kita ngomong seperti itu, tapi kalau menurut aku itu justru membuat si anak mikir "Oh aku tuh harus jeles, ya," maybe," tulis Andini.

Menurut Andini, tak menjelekkan anak yang satu ke anak lainnya juga wajib Mama lakukan sebagai orangtua untuk menjaga hubungan anak-anak tetap akur. Bukan tanpa alasan Andini mengatakan hal ini, Ma.

Kata Andini, anak-anak secara natural telah memiliki perasaan saling menyayangi sejak lahir. Namun, jika Mama sudah mulai mempengaruhinya dengan kata-kata yang menjelekkan anak yang satu, maka dia nantinya juga akan menjelekkan anak tersebut.

"Menurut aku, naturally mereka saling sayang dari brojol (kayak natural instinct-nya gitu) terus kalau kita mulai inject kata-kata jelek tentang saudaranya, either dia akan menjelekkan juga, atau nge-judge aku yang jelekin saudara-nya, not a good example," tulisnya.

"So, kalau ada sesuatu yang aku kurang suka, ya aku lebih ke nanya pendapat," imbuhnya.

Berikutnya, Andini juga berpendapat untuk sebaiknya tak membandingkan anak jika ingin hubungan mereka tetap akur. Andini sendiri tidak membantah kalau sebenarnya tips ini agak sulit untuk dipraktikan.

Walau begitu, dia tetap berusaha untuk tak membandingkan anak-anaknya.

"Ini memang rada susah di-praktekan, tapi aku berusaha untuk tidak membandingkan, tapi lebih ke membedakan," tulis Andini.

Masih berkaitan dengan tips yang ketiga, maksud Andini membedakan adalah memperlakukan anak dengan cara yang tidak sama. Hal itu sendiri dilakukannya karena menurut Andini, mereka memiliki kebutuhan yang berbeda sesuai dengan usia anak.

Alih-alih memberikan treatment yang serupa, Andini lebih setuju untuk memberikan cinta dan dukungan yang sama kepada anak sesuai dengan kebutuhannya.

"Jadi menurut aku mereka nggak bisa di-treat sama karena kebutuhan mereka beda, sesuai dengan usia (makanya orangtua naturally lebih kasih perhatian ke anak bungsu kalau masih balita misalnya)," tulis Andini.

"Atau satu anak lagi ujian, mungkin lagi ada problem sama temennya, mungkin masa puber dll, jadi ya sesuai kebutuhan menurutku," sambungnya.

Dari pengalaman yang sudah dilakukannya dalam mendidik anak, dia sendiri bersyukur karena anak-anaknya dapat hidup akur dan saling menyayangi sampai sekarang.

Itulah beberapa tips kakak-adik akur ala Andini Overfield. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Mama, ya.