Umumnya, sebuah konflik sosial bisa muncul kapan saja, namun seringkali masalah ini terjadi di tengah hubungan masyarakat Indonesia yang beragam.
Menurut KBBI pengertian dari konflik merupakan percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Selain itu, mengutip dari sumber bahasanya, kata konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu configere yang artinya memikul.
Namun menurut ilmu sosiologi, konflik merupakan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, di mana salah satu pihak berusaha ingin menyingkirkan tercapainya tujuan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa konflik sosial adalah terjadinya pertentangan antaranggota masyarakat yang sifatnya menyeluruh di dalam kehidupan sosial.
Konflik juga bisa berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok dengan masyarakat.
Selain itu, dalam suatu masyarakat apabila semakin tinggi tingkat perbedaan keberagaman, maka semakin tinggi pula peluang yang dapat memicu terjadinya konflik dalam masyarakat tersebut, lho.
Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan konflik bisa terjadi yakni karena adanya perbedaan antarindividu, perbedaan latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain, dan lain sebagainya.
Demikian, jika terjadi perselisihan yang menyebabkan timbulnya masalah, sudah pasti ada berbagai upaya atau cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi terkait tiga upaya mengatasi konflik sosial di masyarakat dan cara pencegahannya yang bisa dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari.
Yuk, disimak!
