Apa yang Anak Rasakan Jika Melihat Orangtua Bertengkar?

Jangan biarkan kesehatan mental anak terganggu karena sering melihat orangtua bertengkar

24 Juni 2022

Apa Anak Rasakan Jika Melihat Orangtua Bertengkar
Freepik/kariyukav

Dalam rumah tangga mungkin tidak semuanya berjalan selalu mulus. Sesekali ada kalanya terjadi perselisihan bahkan sampai memicu pertengkaran. 

Kemungkinan terjadinya pertengkaran dalam setiap keluarga memang berbeda-beda, namun jika Mama dan Papa sudah memiliki anak sebaiknya hindari bertengkar di hadapan anak-anak.

Sekali melihat orangtua bertengkar saja pasti akan mengejutkan anak, apalagi jika ini sering terjadi. Setiap hal mungkin saja memberi dampak jangka pendek dan panjang pada anak.

Lalu bagaimana perasaan anak jika melihat hal yang dianggap tak menyenangkan seperti ini?

Berikut Popmama.com akan membahas mengenai apa yang anak rasakan jika anak melihat orangtua bertengkar. Demi kebaikan si Kecil, perhatikan yuk!

1. Sedih

1. Sedih
Unsplash/Yulia_dubina

Yang anak rasakan jika melihat orangtuanya bertengkar pertama kali adalah sedih. Anak bisa saja bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi. Anak merasa kebingungan dan cemas.

Terlebih lagi jika ada kekerasan pada salah satu orangtuanya, anak pasti merasa sedih jika ada salah satu orangtuanya yang terluka.

Jika sering terjadi, ini bisa mengganggu kondisi emosi anak. 

2. Takut

2. Takut
Freepik/master1305
Ilustrasi

Mendengar orangtuanya bertengkar tentu saja membuat anak merasa takut. Bagi sebagian anak mungkin memeiliki dorongan untuk ikut bicara.

Seperti bertujuan menghentikan pertengkaran yang tengah terjadi, atau sekadar menanyakan mengapa orangtua saling berbicara dengan nada tinggi dan berekspresi marah.

Ini tentu membuat anak merasa ketakutan dan tidak nyaman. 

Editors' Pick

3. Anak mengharapkan terlahir dari orangtua yang lain

3. Anak mengharapkan terlahir dari orangtua lain
Freepik/Rawpixel.com

Berandai-andai jika orangtuaku bukanlah papa dan mama yang sering dilihatnya bertengkar bisa saja terlintas dalam benak anak. Anak merasa rumah seperti tempat yang salah untuk dirinya.

Rasa tidak nyaman membuatnya jadi merasa kesal dan membayangkan enaknya jadi anak orang lain.

4. Marah

4. Marah
Pexels/RODNAE Productions

Jika anak sudah mulai terganggu, bisa saja anak marah pada orangtua yang sering bertengkar. Anak beranggapan orang dewasa semestinya tidak menyelesaikan masalah dengan pertengkaran.

Anak marah dan timbul rasa keadaan mulai tidak nyaman dan tidak adil padanya. Ia merasa hidupnya tidak berharga karena orangtua dianggap tidak menjaga perasaanya.

5. Muak

5. Muak
Pexels/cottonbro

Jika pertengkaran antara papa dan mama sudah sering terjadi, bisa jadi anak merasa muak. Anak jadi bertanya-tanya mengapa masalah antara kedua orangtuanya ini tidak bisa diselesaikan meski sudah memakan waktu yang lama.

Pemahaman anak-anak belum sepenuhnya sama dengan apa yang orangtua ketahui. Akhirnya anak merasa semakin tidak nyaman dan tidak suka berada di rumah.

Rumah dianggap bukanlah tempat yang aman, terlebih jika terjadi kekerasan pada saat orangtua bertengkar.

6. Merendahkan dan kehilangan kepercayaan pada orangtua

6. Merendahkan kehilangan kepercayaan orangtua
Freepik

Rasa ingin merendahkan orangtua ketika bicara sebenarnya sesuatu yang mungkin tidak anak sadari. Anak susah dinasihati. Anak susah menerima masukan orangtua.

Itu mungkin saja karena adanya anggapan anak tentang orangtua saja belum bisa menyelesaikan masalahnya. Orangtua dinilai kurang bisa menciptakan kondisi rumah yang damai dan nyaman bagi anak.

Di tahap ini, bisa saja anak kehilangan kepercayaan pada orangtuanya. Maka anak sulit merasa orangtua benar. Sehingga anak susah untuk diarahkan.

7. Berpikir kedua orangtuanya sama saja

7. Berpikir kedua orangtua sama saja
Pexels/Monstera

Mama mungkin tak sengaja menjelekkan papa depan anak, begitu pun sebaliknya yang bisa saja papa lakukan depan anak. Akhirnya anak merasa semakin bingung dan berpikir kedua orangtuanya sama saja.

Ini bukan keluarga bahagia seperti yang anak dambakan. Jika anak berpikir seperti ini maka orangtua kehilangan wibawa di hadapan anaknya sendiri. 

Anak sulit menghormati orangtua. Maka timbul rasa ingin melawan perkataan orangtua. Hal ini kadang pun dilakukan anak tanpa sadar dengan tujuan gerak geriknya, keberadaannya dianggap ada oleh kedua orangtuanya.

Itulah yang anak rasakan jika sering melihat orangtuanya bertengkar. Pertahan kondisi rumah tetap nyaman bagi anak. Tugas orangtua adalah membuat rumah yang ditempati terasa sebagai tempat yang paling nyaman. Untuk itu, penting menjaga komunikasi dan kejujuran dalam keluarga.

Baca juga:

The Latest