Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ulat bulu
Freepik/wirestock

Beberapa waktu lalu, media sosial sempat digegerkan dengan tentang ulat bulu beracun yang disebut-sebut sudah merenggut puluhan nyawa anak di Amerika.

Dalam narasi yang beredar di media sosial dan WhatsApp grup, banyak orangtua dibuat resah karena mengetahui adanya pemberitaan yang menyebutkan adanya ulat bulu beracun bagi manusia.

Tapi, tenang dulu, Ma. Sebelum panik, yuk kita cari tahu kebenarannya bersama-sama. Ternyata, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah angkat bicara dan memberikan penjelasan resmi mengenai narasi yang viral tersebut.

Untuk mengetahui kebenarannya, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan Kemenkes RI terkait ulat bulu beracun yang bunuh puluhan anak.

1. Ulatnya benaran ada di Amerika

Tangkapan layar Facebook

Jika melihat narasi yang beredar di media sosial perihal ulat bulu beracun, sebenarnya pemberitaan ini tak sepenuhnya salah, Ma.

Jenis ulat yang dimaksud memang benar-benar ada, mereka dikenal dengan nama Puss Caterpillar atau ulat kucing. Menurut penjelasan Kemenkes yang dikutip dari laman resminya, ulat ini banyak ditemukan di wilayah selatan Amerika Serikat.

Meski terlihat kecil dan lucu, nyatanya ulat ini juga mengkhawatirkan karena binatang dengan tubuh sepanjang kira-kira 2,5 cm ini ditutupi bulu lebat berwarna abu-abu dan oranye yang perlu dihindari.

Meski ulat ini benaran ada wujudnya, lokasinya sangat jauh dari kita, Ma.

2. Beracun tapi tidak sampai membunuh manusia

Freepik/montypeter

Menurut penjelasan yang ada, ulat ini memang memiliki racun yang tersembunyi di antara bulu-bulunya yang lebat. Sengatannya bisa menimbulkan rasa sakit yang cukup parah, Ma.

Namun, Kemenkes dengan tegas menyatakan bahwa belum ada fakta yang meneliti ulat bulu ini bisa membunuh manusia.

"Faktanya memang beracun, tapi tidak ada fakta yang menyebutkan kalau ulat ini bisa membunuh manusia. Hoaks itu (pemberitaan)," tegas Kemenkes.

Nah, dari pemberitaan terkait puluhan anak di Amerika meninggal karena ulat bulu sebenarnya adalah informasi yang salah dan terlalu dibesar-besarkan.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa seseorang yang tersengat ulat bulu akan lebih berisiko pada orang yang memiliki alergi ekstrem terhadap gigitan atau sengatan serangga.

3. Ini yang harus dilakukan jika tersengat ulat bulu

Freepik/zinkevych

Melihat berita yang beredar tersebut tentu bikin orangtua merasa waspada ya, Ma. Apalagi jika kita sedang membawa anak berkegiatan di alam bebas, wajar jika Mama ikut deg-degan baca beritanya.

Namun, jangan buru-buru panik dulu, Ma. Kemenkes memberikan imbauan sederhana tentang pertolongan pertama jika seseorang terkena sengatan ulat berbulu jenis apa pun, yaitu:

  • Cuci bersih: Hal pertama yang harus dilakukan adalah segera mencuci area yang tersengat dengan sabun dan air mengalir. Ini bisa membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi.

  • Krim anti-gatal: Jika bekas sengatan mulai terasa gatal, Mama bisa mengoleskan krim anti-gatal yang aman di kulit.

  • Segera ke dokter: Jika reaksi yang ditimbulkan terasa sangat parah, atau jika anak diketahui memiliki riwayat alergi terhadap sengatan serangga, langsung bawa ke dokter untuk penanganan yang tepat, Ma.

Dengan beberapa penanganan pertama di atas, risiko yang timbul dari sengatan ulat bulu pun bisa diminimalisir. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua, Ma, Pa!

Editorial Team