Tidur bersama anak sejak ia lahir alias co-sleeping memang membuat segalanya lebih mudah. Mama nggak perlu khawatir saat ia ketakutan karena mimpi buruk. Anak juga senang bisa tidur kelonan dengan Mama setiap malam. Saat ia ingin ke kamar mandi, Mama bisa segera membantunya.
Plus, tentu saja, tidur bersama berarti hemat listrik karena AC atau kipas angin tidak perlu menyala bersama-sama sepanjang malam. Intinya, tidur bersama anak dalam satu kamar membuat Mama bebas dari rasa khawatir yang tidak perlu!
Masalahnya, sampai kapan hal ini bisa dilakukan?
Apalagi, seiring pertambahan usia si Anak, ia juga mulai butuh ruang pribadi. Sulit membayangkan kamar Mama dipenuhi juga dengan barang-barang anak, sementara jumlah barang Mama dan Papa juga tak kalah banyak.
Belum lagi tubuh anak semakin tinggi. Polahnya saat tidur kerap membuat Mama bingung harus tidur di sisi mana. Plus, kapan dong Papa Mama punya waktu berduaan jika sepanjang hari, termasuk saat tidur, selalu bersama anak-anak?
