Duh, Anakku Kenyang Karena Ngemil. Bagaimana Mengatasinya?

Kenyang duluan karena camilan, jadinya susah makan makanan berat deh

27 November 2019

Duh, Anakku Kenyang Karena Ngemil. Bagaimana Mengatasinya
Freepik/pressphoto

Masalah makan pada anak seolah-olah menjadi masalah yang tidak ada habisnya ya, Ma. Sebagian anak punya nafsu makan yang tinggi dan tidak pemilih sehingga orangtua tak perlu memutar otak mengakali makanan apa yang disajikan. 

Tetapi, sebagian yang lain punya selera makan yang rendah dan lebih suka ngemil. Meski sudah berusaha menyajikan dalam berbagai bentuk makanan, nyatanya anak lebih suka makan keripik, kue-kue, permen dan aneka camilan ketimbang nasi dengan lauk lengkap. Jika sudah begini, orangtua kembali dipusingkan dengan kelengkapan asupan gizi dan nutrisi anak. Walau ia sudah kenyang, tetapi apakah yang dikonsumsinya sudah cukup bergizi? 

1. Kurangi makanan manis, si penambah nafsu makan

1. Kurangi makanan manis, si penambah nafsu makan
Freepik

Apakah Sahabat Popmama.com menyadari, sebagian besar anak sangat menyukai makan makanan manis. Ya, gula merupakan bahan yang sangat umum terdapat di berbagai makanan, baik itu secara nyata maupun terselubung. 

Pasta, saus, minuman kemasan, yogurt, roti hingga keripik kemasan mengandung gula dalam jumlah yang cukup signifikan. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menekan nafsu makan dan menyebabkan sering ngemil. 

Gula buatan tidak menyandung serat, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Nilai gizi dan kalorinya kosong sehingga tidak menyebabkan rasa kenyang sekalipun makan dalam jumlah banyak. Ketika anak kelebihan gula, kadar gula darahnya tidak seimbang. Kebutuhan akan gula tinggi sementara kadar gula darahnya rendah. 

Mengontrol konsumsi gula dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan membantu anak merasa lebih kenyang. 
 

Editors' Pick

2. Perhatikan apakah anak lapar atau sedang bosan

2. Perhatikan apakah anak lapar atau sedang bosan
Freepik

Terkadang, keinginan ngemil muncul bukan karena rasa lapar. Melainkan karena kebosanan. Anak mencari sesuatu yang dilakukan dan menjadikan ngemil sebagai pelarian. Jika hal ini penyebabnya, alihkan perhatian mereka dengan permainan dan aktivitas lain saat mereka merengek minta camilan. 

3. Buat waktu makan yang teratur dan terstruktur

3. Buat waktu makan teratur terstruktur
Pexels/Naomi Shi

Percaya atau tidak, Ma, perencanaan makanan sangat penting dalam membangun kebiasaan makan yang baik. Bukan hanya merencanakan menu apa yang akan dimakan, tetapi juga menerapkan disiplin waktu akan mengajarkan anak tentang konsistensi. 

Buatlah perencanaan makan mingguan dan bila perlu libatkan anak dalam menyusun menu makanan harian. Kegiatan ini akan menimbulkan perasaan memiliki terhadap rencana yang dirancangnya sendiri. Mereka pun bisa memilih makanan apa yang disukai sehingga mengurangi keluhan dan kemarahan karena menu yang ditawarkan tidak sesuai keinginannya. 

4. Pilih makanan sehat dan mengenyangkan

4. Pilih makanan sehat mengenyangkan
Freepik/Angelina-Zinovieva

Dilansir dari Whole Some Child, sebaiknya anak makan lengkap tiga kali sehari dan dua kali camilan padat gizi. Ini artinya seorang anak makan setiap 2,5 jam sekali untuk mengisi energi dan nutrisi yang diperlukan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Saat waktunya makan lengkap, penting untuk menyajikan banyak sayuran serta lemak dan protein sehat. Asupan sayuran sangat penting dalam diet keluarga. Sayuran tidak hanya bekerja untuk mengenyangkan perut, tetapi kandungan antioksidan, fitonutrien, vitamin dan mineralnya penting sebagai 'bahan bakar' untuk tumbuh-kembang anak. 

Baca juga:


 

The Latest