Ketahui Akibat Anak Sering Dipukul dan Dimarahi, Bisa Fatal Dampaknya!

Anak yang sering dipukul dan dimarahi bisa terjerumus pada perilaku menyakiti diri sendiri.

31 Oktober 2022

Ketahui Akibat Anak Sering Dipukul Dimarahi, Bisa Fatal Dampaknya
Freepik/vailery

Setiap orangtua punya caranya sendiri dalam mendidik dan mendisiplinkan anak. Termasuk memukul dan memarahi anak dengan harapan dapat memberikan efek jera. Sejak dahulu inilah yang dipercaya banyak orangtua.

Namun, ternyata memarahi dan memukul anak justru berdampak buruk pada kejiwaan anak. 

Berikut ini Popmama.com merangkum akibat anak sering dipukul dan dimarahi, dilansir dari berbagai sumber:

1. Anak menjadi lebih agresif

1. Anak menjadi lebih agresif
Freepik/gpointstudio

Saat orangtua memarahi anak dengan bentakan, teriakan, dan pukulan, ekspresi kemarahan ini membuat anak merasa takut. Seringkali ketakutan ini justru membuat anak membentengi dirinya di kemudian hari dengan sikap yang lebih agresif demi menyembunyikan rasa takutnya.

2. Membuat anak merasa cemas dan kehilangan harga diri

2. Membuat anak merasa cemas kehilangan harga diri
Freepik

Kemarahan orangtua yang disertai dengan ejekan dan hinaan secara verbal dapat dianggap sebagai pelecehan emosional. Tindakan ini terbukti memiliki efek jangka panjang, seperti kecemasan, harga diri rendah, dan meningkatnya agresi anak.

3. Anak lebih rentan diintimidasi

3. Anak lebih rentan diintimidasi
Pexels/Mikhail Nilov

Jika anak sering dipukul dan dimarahi, lambat laun anak akan merasa dirinya tidak berharga. Mereka pun tidak memiliki pemahaman yang baik tentang seperti apa batasan yang sehat karena tindakan orangtuanya. Anak menjadi rentan diintimidasi dan menjadi korban bullying.

Editors' Pick

4. Mengalami PTSD

4. Mengalami PTSD
Freepik/Goodphoto

PTSD atau post-traumatic stress disorder adalah kondisi trauma yang dialami seseorang akibat kejadian buruk dalam hidupnya. 

Anak yang sering dipukul dan dimarahi dapat mengalami PTSD yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti susah tidur, daya ingat terganggu, mudah terkejut, sering melamun, curiga, dan ketakutan.

5. Kesulitan bersosialisasi

5. Kesulitan bersosialisasi
Freepik.com/@master1305

Anak yang kerapkali dipukul dan dimarahi seringkali sulit berkomunikasi dan bersosialisasi. Mereka merasa takut dan merasa tidak percaya diri karena khawatir tindakannya salah di mata orang lain dan berujung dipukul atau dimarahi seperti yang dilakukan orangtuanya padanya.

6. Mengalami gangguan perkembangan otak

6. Mengalami gangguan perkembangan otak
Pexels/Anna Shvets

Penelitian yang dimuat di jurnal Infant and Child Development menemukan bahwa anak yang sering dimarahi dan dipukul mengalami gangguan perkembangan otak. Apalagi di usia balita, di mana anak sedang mengalami perkembangan otak yang pesat. Akibatnya menurunkan kecerdasan anak. 
 

7. Anak berperilaku kasar

7. Anak berperilaku kasar
Freepik/arso74

Anak bagaikan spons. Mereka dengan mudah menyerap apa yang ia lihat sehari-hari. Karena sering melihat orangtuanya memarahi dan memukulnya, bukan tidak mungkin anak menganggapnya hal yang biasa sehingga ia melakukan tindakan yang kasar pula kepada saudara atau temannya.

8. Anak menjauh dari orangtuanya

8. Anak menjauh dari orangtuanya
Freepik/peoplecreations

Orangtua seharusnya menjadi ruang aman bagi anak yang membuat anak merasa dicintai dan diterima meskipun perilaku mereka buruk. Anak yang menerima tindakan kekerasan sejak kecil akan mengembangkan hubungan orangtua - anak yang berjarak di saat ia beranjak dewasa.

9. Melukai diri sendiri

9. Melukai diri sendiri
bbc.com
Ilustrasi

Anak yang sering dipukul dan dimarahi dengan kata-kata yang menghina dan melecehkan dapat melampiaskan emosinya dengan cara melukai diri sendiri. Saat anak merasa tidak dapat melampiaskan emosinya, entah itu marah atau sedih, anak justru merasakan kesedihan yang mendalam sehingga berpikir untuk menyakiti dirinya sendiri, bahkan melakukan upaya bunuh diri.

Itulah beberapa akibat anak sering dipukul dan dimarahi yang penting diketahui orangtua. Sebagai orangtua, memang tak mudah mengendalikan emosi kita saat anak nakal. Namun ada banyak cara yang dapat dilakukan alih-alih mendisiplinkan anak dengan memukul. Terapkan hukuman yang wajar sesuai usia anak. Bangunlah komunikasi yang baik agar anak merasa dekat dengan orangtua dan lebih menurut. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest