Lagi Tren Jajanan Pedas di Kalangan Anak-Anak, Apa Bahayanya?

Ingin menuruti keinginan anak jangan sampai membuatnya jatuh sakit ya, Ma

31 Januari 2022

Lagi Tren Jajanan Pedas Kalangan Anak-Anak, Apa Bahayanya
Freepik/8photo

Ma, siapa sih yang tidak tergiur dengan berbagai jajanan pedas masa kini? Terutama yang sering muncul di media sosial. Sebut saja cilok mercon, seblak, makaroni pedas, dan sebagainya. 

Bukan hanya kita orang dewasa yang menelan ludah melihat makanan pedas yang banyak dijajakan ini. Anak-anak pun mulai menunjukkan ketertarikan terhadap berbagai makanan pedas akibat tontonan di media sosial, misalnya mukbang. 

Alih-alih menuruti keinginan anak, orangtua harus waspada akan bahaya jajanan pedas yang dikonsumsi anak. Berikut ini Popmama.com merangkum 5 bahaya konsumsi jajanan pedas pada anak yang perlu orangtua ketahui:

1. Sakit perut

1. Sakit perut
Freepik/pornpan77

Sakit perut adalah efek yang sangat umum terjadi setelah anak mengonsumsi makanan yang pedas. Ketika anak makan makanan pedas, ususnya yang masih rentan mengalami gerakan yang lebih cepat. Hal ini memicu diare. 

Editors' Pick

2. Iritasi

2. Iritasi
Freepik/Izemphoto

Makanan pedas punya efek seperti 'membakar' pada bagian organ-organ tubuh tertentu. Dilansir dari Moms.com, dr. Laos menceritakan bahwa banyak anak yang mengeluhkan sensasi rasa terbakar di mulut dan dada setelah makan makanan pedas dalam jumlah tertentu. Bagian esofagusnya juga mengalami iritasi.

3. Refluks asam

3. Refluks asam
Freepik

Refluks asam adalah kondisi di mana isi lambung berbalik mengalir ke kerongkongan. Akibatnya saluran kerongkongan anak terasa panas. 

Refluks asam ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah konsumsi makanan pedas berlebihan. Apabila tidak ditangani dengan segera, anak dapat mengalami sindrom GERD, esofagitis, atau atypical syndrome.

4. Maag akut

4. Maag akut
Freepik/9nong

Maag akut atau gastritis adalah kondisi di mana lambung terluka. Konsumsi makanan pedas terlalu banyak atau terlalu sering dapat mengakibatkan lambung mengalami iritasi sehingga terluka. Gejala dari peradangan pada lambung ini adalah mual, muntah, diare, dan perut kembung. 

Apabila sudah parah kondisinya, penderitanya bisa mengalami muntah darah.

5. Insomnia

5. Insomnia
Unsplash/Kinga Cichewicz

Mungkin terdengar aneh, tetapi terlalu banyak konsumsi makanan pedas pada anak bisa mengakibatkan anak mengalami insomnia. Masalah tidur ini dipicu karena tubuh yang berkeringat setelah makan makanan pedas. Tubuh pun memproduksi hormon kimia yang membuatnya menjadi lebih aktif di malam hari. Akibatnya, anak menjadi sulit tidur yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas belajarnya keesokan harinya.

Menyenangkan anak dengan membelikannya makanan yang diinginkannya memang tidak salah kok, Ma. Sesekali makan makanan yang pedas juga tidak masalah. Tetapi anak juga perlu diberikan pemahaman bahwa ia dapat menikmati makanan yang disukainya secara bertanggungjawab dan tidak berlebihan. 

Selain itu, ajak anak untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan bermanfaat untuk kesehatannya, ketimbang hanya untuk menyenangkan lidah semata. Jajanan-jajanan pedas yang dijual di luaran mungkin memang lebih menarik dan rasanya lebih menyenangkan lidah, tetapi di dalamnya terdapat kandungan bahan-bahan yang tidak bermanfaat untuk kesehatan bahkan berbahaya untuk kesehatan jangka panjang. Seperti misalnya terlalu banyak garam, pewarna, bahan pengawet, dan lain-lain.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi keluarga.

Baca juga:

The Latest