5 Pertimbangan Penting Sebelum Memindahkan Anak ke Sekolah Baru

Orangtua memang punya hak, tetapi jangan lupakan perasaan anak

12 Desember 2019

5 Pertimbangan Penting Sebelum Memindahkan Anak ke Sekolah Baru
Freepik

Momen akhir semester atau akhir tahun seringkali ditandai dengan berbagai perubahan yang terjadi pada keluarga. Tak terkecuali dengan dunia akademis yang dialami anak. Entah itu kepindahan tugas orangtua ke luar kota atau pun faktor kilas balik hasil akademis anak yang kurang memuaskan, yang membuat orangtua memikirkan untuk memindahkan anak ke sekolah lainnya. 

Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memindahkan anak ke sekolah lainnya, menyangkut masalah internal dan eksternal yang akan dihadapi anak di tempat dan situasi baru. Apa sajakah itu? Berikut Popmama.com merangkum 5 faktor tersebut, dilansir dari Brightmont Academy:

1. Perasaan anak

1. Perasaan anak
Pixabay/stokpic

Memang, urusan memindahkan sekolah anak adalah mutlak keputusan orangtua karena orangtua lah yang akan menanggung biaya sekolah anak dan perkembangan akademis anak lainnya. Tetapi, orangtua perlu melihat lebih dalam tentang perasaan sang Anak itu sendiri. 

Anak yang lebih besar akan menghadapi situasi ini lebih sulit, apalagi jika mereka telah memiliki ikatan batin yang kuat dengan lingkungan sosial di sekolah lamanya. Pada setiap perubahan, anak akan merasakan kekhawatiran dan kecemasan, terutama jika sulit menemukan teman baru di tempat baru.

Tentu saja, anak masih belum bisa mengambil keputusan final, tetapi dengan mendengarkan opini dan sudut pandang mereka dalam masa transisi ini akan membantu orangtua mendapatkan gambaran situasi perasaan mereka.

Editors' Pick

2. Kehidupan sosial anak

2. Kehidupan sosial anak
Freepik

Kehidupan sosial dan hubungan anak patut mendapat perhatian khusus karena sangat memengaruhi transisi perpindahan antar sekolah. Jika anak Mama tampaknya tidak bisa berteman atau berhubungan dengan anak-anak lainnya, mereka bisa saja disisihkan dari pergaulan, bahkan menjadi korban bullying. 

Usahakan untuk selalu mencari waktu bercerita dari hari ke hati tentang kondisi kehidupan sosial anak di sekolah barunya. Mungkin di awal anak Mama akan merasa takut dan canggung menghadapi lingkungan sosial baru, tetapi dengan dukungan dan saran dari orangtua niscaya ia bisa melewati masa sulit dan membangun kehidupan sosial yang baru.

3. Kualitas pendidikan

3. Kualitas pendidikan
Pixabay/stokpic

Sekolah yang baru, idealnya adalah yang punya kualitas setara bahkan lebih tinggi ketimbang sekolah yang sebelumnya. Beberapa pertanyaan ini bisa diajukan ke calon sekolah baru sebagai bahan pertimbangan:

  • Bagaimana sekolah menangani soal kedisiplinan anak?
  • Bagaimana sekolah memantau dan mendorong kemajuan anak?
  • Apakah sekolah menawarkan berbagai pengalaman belajar, termasuk untuk sains, seni dan humaniora?
  • Apakah sekolah mendorong kemampuan berpikir kritis anak?

Dan, berbagai pertanyaan personal lain yang perlu diketahui untuk melihat gambaran besar bagaimana ekosistem pendidikan yang berkualitas ditumbuhkan.

4. Kualitas pengajar

4. Kualitas pengajar
Freepik/Pressfoto

Kualitas pendidikan sangat berkaitan erat dengan kualitas pengajarnya. Tentu saja, tiap orangtua ingin mendapatkan guru yang berkualitas dan mampu membantu anak menghadapi masa transisi dengan baik. 

Pengajar berkualitas bukan hanya yang terlatih, teredukasi atau punya sertifikasi yang menjamin. Melainkan juga yang ramah, komunikatif dan mendorong kemampuan belajar anak sesuai kemampuannya. Mereka juga sebaiknya punya keinginan dan visi-misi yang sama untuk membentuk karakter anak. 

5. Jumlah murid dalam kelas

5. Jumlah murid dalam kelas
Pixabay/MJ555

Jumlah murid dalam kelas perlu dipikirkan dalam memilih sekolah yang baru. Kelas besar dengan 20 siswa atau lebih, akan memecah konsentrasi guru untuk bisa memerhatikan kebutuhan belajar tiap anak. Jumlah murid yang lebih sedikit biasanya lebih menarik bagi orangtua karena memudahkan guru dan murid saling responsif terhadap pelajaran yang diberikan. Guru dan anak pun jadi lebih fokus. 

Jumlah murid yang lebih sedikit akan membuat ikatan sosial antar anak lebih dekat, diskusi kelas yang lebih dalam dan pengalaman belajar lebih kaya. 

Komunikasikan dengan pihak sekolah lama dan calon sekolah baru untuk mendapatkan informasi yang komprehensif sebelum memutuskan memasukkan anak ke sekolah yang mana. Semoga informasi ini membantu ya, Ma!

Baca juga:

The Latest