Sindrom Muntah Berulang, Berbahayakah?

Jika anak sering muntah setiap beberapa minggu, bisa jadi ia mengalami sindrom ini

11 Februari 2023

Sindrom Muntah Berulang, Berbahayakah
romper.com

Bagi orangtua yang memiliki bayi atau anak-anak, muntah adalah hal yang sangat biasa terjadi. Entah itu karena kondisi kesehatan atau dorongan karena sehabis menangis terisak-isak. 

Meskipun adalah hal yang sangat biasa terjadi, orangtua perlu memperhatikan jika anak sering muntah karena bisa jadi ini merupakan gejala dari sindrom muntah berulang atau cyclic vomiting syndrome. Apakah itu?

Berikut Popmama.com merangkum informasi sindrom muntah berulang pada anak, dilansir dari verywellhealth.com:

1. Sindrom muntah berulang berbeda dengan muntah karena virus

1. Sindrom muntah berulang berbeda muntah karena virus
dreamstime.com

Anak balita biasanya mengalami dua sampai tiga kali masa tertular gastroentritis. Gastroentritis merupakan infeksi yang terjadi akibat beberapa jenis virus. Salah satu gejalanya adalah muntah-muntah setiap satu atau dua bulan sekali. Hal ini cukup lazim terjadi. 

Namun, jika seorang anak memiliki gejala virus yang khas, seperti muntah dan diare yang ditengarai penyebabknya adalah kontak dengan anak-anak lain yang mengalami gejala sama, besar kemungkinan ia tertular virus tersebut.

Tetapi, jika gejala utamanya adalah mual dan muntah, terutama jika itu berulang setiap beberapa minggu dengan jeda kondisi anak yang normal, kemungkinan ia mengalami sindrom muntah berulang. 

Anak usia 3-7 tahun seringkali mengalami ini dan bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. 

Editors' Pick

2. Gejala sindrom muntah berulang salah satunya sakit kepala

2. Gejala sindrom muntah berulang salah satu sakit kepala
todaysparent.com

Anak dengan sindrom muntah berulang biasanya mengalami siklus mual dan muntah yang bisa berlangsung selama beberapa jam hingga hari. Selama mengalami episode ini, anak juga mengalami penurunan nafsu makan, aktivitas bahkan bisa dehidrasi.

Gejala lainnya meliputi:

  • Sakit perut,
  • sakit kepala,
  • demam,
  • pucat.

Setelah episode siklus ini selesai, kondisi anak akan membaik sampai nanti siklusnya berulang kembali.

3. Penyebab sindrom muntah berulang bisa karena gangguan emosi

3. Penyebab sindrom muntah berulang bisa karena gangguan emosi
Freepik/rawpixel.com

Hingga kini, sindrom muntah berulang belum lah diketahui dengan pasti. Sebagian besar anak-anak dengan kondisi ini memiliki riwayat anggota keluarga yang mengidap migrain. Para ahli sementara ini mempercayai bahwa ada keterkaitan antara keduanya.

Karena dugaan adanya korelasi antara sindrom muntah berulang dengan migrain, maka keduanya seringkali diobati dengan obat yang sama, yaitu Periactin (cyproheptadine) dan Elavil (amitriptyline).

Selain faktor di atas, pemicu sindrom muntah berulang juga bisa disebabkan karena:

  • Stres,
  • kegembiraan berlebih,
  • infeksi,
  • konsumsi makanan tertentu,
  • cuaca panas,
  • mabuk darat, laut, atau udara.

4. Pemeriksaan sindrom muntah berulang perlu tes khusus

4. Pemeriksaan sindrom muntah berulang perlu tes khusus
Freepik/Pressfoto

Sindrom muntah berulang diklasifikasikan sebagai salah satu gangguan pencernaan fungsional. Gejala-gejalanya lebih disebabkan oleh fungsi sistem pencernaan. Dengan demikian, tidak ada tes khusus yang dilakukan untuk mendiagnosis kondisi tersebut.

Meskipun begitu, jika dirasa perlu, dokter akan melakukan tes untuk mencari tahu adanya kemungkinan kondisi lain, yang disebut dokter sebagai gangguan organik atau adanya masalah struktural. Diagnosis diambil berdasarkan pola gejala yang khas, terutama jika ada periode yang lama tanpa terjadinya muntah berulang sama sekali.

Tes yang mungkin dilakukan dokter, antara lain:

  • CT-scan atau MRI
  • Tes metabolisme
  • USG perut
  • X-ray bagian atas dengan UGI-SBFT usus kecil

Terkadang, diagnosis dan perawatan kondisi ini dilakukan beriringan karena respons terhadap perawatan akan sangat membantu untuk memastikan diagnosis. Kondisi yang dapat menyebabkan gejala yang serupa, misalnya:

  • Cacat metabolisme bawaan.
  • Malrotasi usus dengan volvulus, dimana usus bergerak dan terbelit.

Jika menemui gejala-gejala di atas, sebaiknya orangtua mencatat jurnal tiap kali anak muntah. Frekuensi, tanda-tanda dan hal-hal detil lain, bisa membantu dokter mendiagnosis dan menemukan pengobatan serta perawatan yang tepat. 

Semoga informasi ini memberikan pencerahan ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest