5 Tips Coparenting Mengasuh Remaja agar Pola Asuh Berjalan Lancar

Coparenting bagi remaja itu menantang, tapi bukan tak mungkin dijalani

24 Agustus 2022

5 Tips Coparenting Mengasuh Remaja agar Pola Asuh Berjalan Lancar
Freepik/tirachardz

Perceraian adalah sebuah hal yang tak mudah untuk dijalani. Bukan hanya bagi kedua orangtua yang berpisah, melainkan juga anak-anak dalam keluarga. Bagi anak yang tumbuh beranjak remaja, mungkin tidak mudah menerima perpisahan kedua orangtuanya.

Begitu pula bagi kedua orangtua yang bertanggungjawab penuh terhadap pengasuhan sang Anak.

Beberapa artis sukses menjalankan coparenting hingga anak tumbuh besar, seperti misalnya Dewi Lestari dan Marcell Siahaan, Tamara Blezinski dan Mike Lewis, hingga Zack Lee dan Nafa Urbach. 

Mengasuh remaja itu sulit. Coparenting remaja, tak kalah menantangnya. Kedua orangtua tidak hanya perlu mengarahkan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak, melainkan juga perlu mengevaluasi cara-cara berkomunikasi dengan coparent.

Berikut ini Popmama.com merangkum tips coparenting mengasuh remaja, dilansir dari Talking Parents:
 

1. Terapkan aturan dasar

1. Terapkan aturan dasar
Freepik/rawpixel.com

Menerapkan aturan dasar antar rumah mungkin tidak mudah dilakukan pada semua hubungan coparenting. Tetapi, dengan aturan yang jelas dan tegas, serta konsekuensi yang tidak ambigu, akan memudahkan transisi anak. Misalnya aturan tentang jam malam atau kebijakan yang konsisten tentang siapa yang boleh menginap di rumah, membuat anak memahami batasan dan meminimalisir potensi pertengkaran.

Editors' Pick

2. Jadilah teman anak

2. Jadilah teman anak
Freepik/artursafronovvv

Seimbangkan pengasuhan sebagai orangtua dengan menjadi sahabat anak. Ajukan pertanyaan dan tunjukkan minat pada kehidupan anak remaja mama. Kenali siapa teman-temannya dan seringlah mengobrol santai dengannya. Dengan ngobrol terbuka dan menaruh minat yang tulus pada kehidupan mereka, anak akan lebih nyaman untuk berbagi dengan kedua orangtuanya. 

3. Bebas, tapi bertanggung jawab

3. Bebas, tapi bertanggung jawab
Freepik

Semakin bertambah usia, kegiatan anak remaja akan semakin sibuk. Bagi mereka, ini artinya lebih banyak kebebasan dan kemampuan untuk melakukan lebih banyak hal sendiri. Namun, bagi orangtua, ini berarti waktu bersama anak akan berkurang seiring dengan bertambahnya kemandirian mereka.

Berikan kebebasan, tapi tetap bertanggung jawab. Tetapkan aturan yang fleksibel untuk memfasilitasi jadwal anak yang selalu berubah. Dorong anak untuk terbiasa memberitahu kedua orangtuanya di mana mereka berada, dengan siapa mereka pergi, dan kapan mereka akan pulang.

4. Ciptakan koneksi

4. Ciptakan koneksi
Pexels/Katerina Holmes

Rasa aman dan perhatian terus menjadi bagian penting dalam kehidupan remaja. Saat anak tinggal di antara dua rumah, ciptakan momen-momen untuk memperkuat ikatan dan koneksi dengan anak saat mama bersamanya.

Mama bisa mengajak anak makan malam atau nongkrong bersama secara teratur. Saat-saat seperti ini memberikan Mama kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian khusus pada anak. 

5. Jadilah role model

5. Jadilah role model
Freepik/Jcomp

Dalam hal membesarkan remaja, anak akan mencontoh dari apa yang mereka lihat, bukan dari apa yang kita perintahkan. Jika kedua orangtua ingin anak-anak berkomunikasi secara efektif, jujur, dan terbuka, contohkan perilaku ini.

Jika anak mengungkapkan kekhawatiran atau stres tentang masa depannya, diskusikan dengan mereka tentang kondisi saat mama seumurannya dan merasakan hal yang sama, serta apa yang telah Anda lakukan untuk membantu pada saat-saat itu.

Menjalankan coparenting untuk anak usia remaja memang penuh lika-liku. Namun, perlu hati yang legowo antar kedua orangtua untuk memahami dan menjalankannya sebagai bentuk pengasuhan anak-anak yang sehat. Semoga informasi ini dapat menginspirasi ya, Ma.

Baca juga:

The Latest