Nak.. Cepat Pulih bagian 1

group-image

 

Maret 2021 adalah momen terbaik dalam hidupku. Setelah berjuang 10 jam menahan sakit akhirnya aku bisa melihat  malaikat kecil yang Tuhan titip dalam rahim ku. Kelahiran yang cukup sulit. Bagaimana aku dalam setiap rasa sakit selalu meminta padaNya untuk diberi keselamatan, aku dan anakku. 

Allhamdulilah tepat pukul 14:00 wib malaikat kecil yang kami tunggu kehadirannya akhirnya lahir, dengan berat 3200 gram anak pertama ku seorang laki-laki, tapi mana suara tangismu nak? 

Beberapa menit yang mendebarkan bagiku, mana suara tangis anakku, prosedur keselamatan dilakukan dokter dan akhirnya aku mendengar suara tangisnya meski amat sangat kecil . 

2 hari diklinik akhirnya kami diizinkan pulang. Dan Kejanggalan-kejanggalan ditemukan pada bayi ku yang baru melihat dunia. 

Tidak seperti bayi pada umumnya yang begitu aktif menggerakkan tangan dan kakinya, sebaliknya anakku tak ada gerakan. Semula aku menepis semua 'pikiran negatif' maupun omongan ibuku alias neneknya. Aku menapik dugaan mereka dengan mengatakan

"emang belum waktunya bayi bisa begini dan begitu, nanti lihat jika usia 1 bulan tidak ada perubahan baru kita ambil tindakan".. 

Ya dengan sombongnya, bukan bukan aku sok pintar tapi terkadang aku membenarkan meski didalam hati ucapan Ibu yang kerap kali menyinggung perkembangan anakku membandingkan dengan anak kakakku yang hanya selisih umur 3 bulan. 

 

Dan akhirnya diusia 40 hari tidak ada perkembangan pada anakku. Kami memilih membawanya ke Dokter Anak terdekat. Diagnosa sementara dari DSA adalah brachial palsy sebuah gangguan pada saraf leher akibat persalinan yang sulit, anakku dirujuk ke dokter rehab medik, dihari berikutnya kami bertemu dengan dokter reham medik , dan hari itu adalah patah hati terbesar dalam hidupku. Diagnosa dokter menyebutkan anakku bukan terkena brachial palsy. Bahkan dokter tidak berani memberi diagnosa karena ini adalah kasus pertama baginya. Serangkaian terapi dijalankan.

Tepat usia 43 hari. Bayi laki-laki ku harus menghabiskan banyak waktunya di rumah sakit dalam ruang fisioterapi. 

1 bulan pertama terapi ini membuahkan hasil.. Anakku bisa menggerakan tangannya meski belum maksimal namun sekecil apapun perkembangannya sangat aku syukuri. 

Masuk bulan ke 2 sampai usia 3 bulan tidak ada perkembangan yang signifikan. 

Tabungan semakin menipis. Asuransi tak kunjung selesai. 

Bagaimana ini? 

Dan dokter belum juga bisa memberi diagnosa pasti, entah karena ingin menjaga kewarasanku atau entahlah. beliau selalu mengatakan "curiga ada masalah pada otaknya". Serangkaian pengobatan USG kepala dan CT Scan sempat digaungkan namun tidak kunjungi dilaksanakan. Terapi terapi terapi itu yang selalu disarankan.