5 Organisasi Perdagangan Bebas ASEAN dan Contohnya

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah kawasan yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara, yakni Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Salah satu tujuan utama ASEAN adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antar anggota negaranya.

Salah satu cara untuk mencapai hal ini, mereka lakukan melalui pembentukan berbagai organisasi perdagangan bebas di dalam kawasan. Lewat tulisan di bawah, kamu akan mengenal 5 Organisasi Perdagangan Bebas ASEAN dan Contohnya yang telah dirangkum selengkapnya untuk para pembaca. Yuk, simak!

5 Organisasi Perdagangan Bebas ASEAN dan Contohnya

1. ASEAN Free Trade Area (AFTA)

AFTA adalah salah satu gerakan perdagangan bebas tertua di ASEAN. Tujuan organisasi ini dibentuk adalah untuk mengurangi atau menghilangkan tarif perdagangan di antara negara-negara anggota ASEAN. Dengan demikian, AFTA bertujuan untuk mendorong perdagangan intra-regional dan memperkuat integrasi ekonomi di kawasan ASEAN.

Contoh: Sebagai contoh, sejak diberlakukannya AFTA, tarif impor antara negara-negara anggota ASEAN secara bertahap telah dikurangi. Misalnya, tarif impor mobil dari Malaysia ke Indonesia telah berkurang, sehingga memungkinkan mobilitas barang yang lebih bebas di antara kedua negara ini.

2. ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA)

ACFTA adalah perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Tiongkok yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di antara kedua pihak. Ini adalah salah satu perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, yang melibatkan populasi dan perekonomian yang besar.

Contoh: Sejak diberlakukannya ACFTA, perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok telah meningkat secara signifikan. Misalnya, ekspor produk pertanian dari Thailand ke Tiongkok telah meningkat pesat, membuka peluang baru bagi para petani Thailand untuk mengakses pasar yang lebih besar.

3. ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP)

AJCEP adalah perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Jepang yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di antara kedua pihak. Ini meliputi berbagai aspek perdagangan dan investasi, serta kolaborasi dalam bidang teknologi dan inovasi.

Contoh: Sejak diberlakukannya AJCEP, investasi Jepang di sektor manufaktur di negara-negara ASEAN telah meningkat. Contohnya adalah peningkatan investasi Jepang dalam industri otomotif di Indonesia, yang telah membawa teknologi dan pengetahuan baru ke negara tersebut.

4. ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA)

AKFTA adalah perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Korea Selatan yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di antara kedua pihak. Ini mencakup pengurangan tarif impor, fasilitasi perdagangan, dan kerjasama dalam berbagai bidang ekonomi.

Contoh: Sejak diberlakukannya AKFTA, perdagangan antara ASEAN dan Korea Selatan telah meningkat secara signifikan. Misalnya, ekspor produk elektronik dari Korea Selatan ke negara-negara ASEAN telah meningkat pesat, membuka peluang baru bagi para produsen Korea Selatan untuk memperluas pasar mereka.

5. Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)

RCEP adalah perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan ASEAN bersama dengan enam mitra dagangnya, yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India (meskipun India telah menarik diri dari kesepakatan tersebut pada tahun 2019). RCEP bertujuan untuk menciptakan pasar yang lebih besar dan lebih terintegrasi di kawasan Asia-Pasifik.

Contoh: RCEP memberikan kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan mitra dagang kunci di kawasan Asia-Pasifik. Ini dapat membuka pintu bagi ekspor produk-produk ASEAN ke pasar yang lebih besar, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Dampak Negatif dari Organisasi Perdagangan Bebas di ASEAN

  1. Meningkatkan persaingan yang lebih ketat antara produsen lokal dan produsen asing di negara-negara anggota ASEAN. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi produsen lokal untuk bersaing, terutama jika mereka tidak memiliki daya saing yang memadai.
  2. Timbul ancaman terhadap industri domestik di negara-negara ASEAN. Saat pasar dibuka lebih luas untuk produk-produk yang lebih murah dari negara luar, industri lokal di beberapa negara ASEAN akan mengalami kesulitan bersaing.
  3. Timbul dependensi yang lebih besar pada investasi dan teknologi Jepang di beberapa negara ASEAN. Ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam hubungan ekonomi antara ASEAN dan Jepang.
  4. Ancaman terhadap industri domestik di negara-negara ASEAN akibat persaingan yang lebih ketat dengan produk-produk impor dari mitra dagang RCEP lainnya.

Nah itulah penjelasan tentang 5 Organisasi Perdagangan Bebas ASEAN dan Contohnya yang dapat membantumu memahami seputar organisasi antar Indonesia dengan negara tetangga. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Baca juga: